JAKARTA, KOMPAS.com — Pupuslah harapan Indonesia untuk tampil di Piala Asia Qatar 2011. Kekalahan 1-2 dari Oman dalam lanjutan kualifikasi Grup B turnamen empat tahunan ini, Rabu (6/1/2010) di Gelora Bung Karno, menutup pintu bagi tim Garuda untuk ambil bagian.
Sebenarnya, Indonesia masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Australia pada 3 Maret mendatang di Suncorp Stadium. Namun, kekalahan ini memastikan pasukan Merah Putih tersingkir karena tak mungkin lagi menggeser dua tim teratas, dan ini untuk pertama kalinya Indonesia absen setelah pada empat kali berturut-turut selalu ikut.
Kekalahan ini juga membuat Indonesia semakin tenggelam di dasar klasemen sementara karena baru mengumpulkan tiga poin dari lima pertandingan yang sudah dilakoni. Mereka terpaut empat angka dari Kuwait dan Australia yang berada di atas.
Sedangkan bagi Oman, tambahan tiga poin ini memiliki arti yang sangat penting. Pasalnya, tim besutan Pelatih Claude Le Roy ini menguak harapan untuk lolos karena sudah mengantongi tujuh poin. Kini, mereka tinggal bertarung all out pada partai pamungkas nanti ketika menjamu Kuwait di Sultan Qaboos Sports Complex pada 3 Maret.
Oman lebih dulu membuka keunggulan pada menit ke-31 lewat gol Fawzi Basheer, sebelum Boaz Salossa menyamakannya menjadi 1-1 menjelang turun minum. Namun di babak kedua, Oman memastikan kemenangannya lewat gol Ismail Sulaiman pada menit ke-52.
Jalannya pertandingan
Bermain dengan tuntutan harus menang, Pelatih Benny Dollo (Bendol) menurunkan formasi 4-3-3. Tiga striker, Budi Sudarsono, Bambang Pamungkas, dan Boaz Salossa diturunkan sebagai starter. Harapannya, triple B ini bisa menggedor pertahanan Oman.
Namun di 10 pertama, belum ada tanda-tanda Indonesia bakal menjebol gawang Oman. Bahkan, pasukan Garuda ini tak pernah membahayakan gawang lawan yang dikawal Al Habsi, penjaga gawang Bolton Wanderers.
Malah sebaliknya, Oman yang bermain dengan irama sedang, bisa menekan pertahanan Indonesia. Umpan-umpan silang yang tampaknya menjadi strategi Pelatih Claude Le Roy, memaksa Nova Ariyanto dan Charis Yulianto bekerja keras untuk menghalaunya.
Pada menit ke-15, Oman membuat para suporter Indonesia terhenyak. Dari sisi kiri pertahanan Indonesia, Al Mukhaini melepaskan tendangan keras dengan kaki kirinya dari luar kotak penalti, yang memaksa Markus Horison berjibaku untuk menghalau bola keluar sehingga melahirkan tendangan pojok.