Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggali Jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid

Kompas.com - 05/11/2009, 10:51 WIB

DALAM sejarah perkeretaapian di Indonesia, pembangunan jalur kereta api di Jakarta baru dimulai tahun 1870. Jalur pertama yang dibikin Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) ini menghubungkan Kleine Boom di Pelabuhan Sunda Kelapa ke Koningsplein (Gambir). Di tahun 1873, NISM membuka jalur Batavia ke Buitenzorg (Bogor). Di Batavia, stasiun pusat kala itu adalah Station Batavia. Stasiun inilah yang kemudian dikenal sebagai Batavia Noord (Batavia Utara) dan letaknya kini ada di sekitar gedung BNI 46 Jakarta Kota.

Selain jalur Batavia-Buitenzorg, perusahaan Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij (BOSM) juga membuka jalur baru yang mengantarkan penduduk dari Batavia ke Bekassie, Caravam (Karawang), bahkan hingga ke Bandung. Stasiun milik BOSM itu kemudian diperkirakan menjadi alasan mengapa nama Beos muncul. Meski ada alasan lain yang mungkin lebih tepat yaitu bahwa jalur ini disebut sebagai jalur yang melayani Batavia En Omstreken – BEOs (Batavia dan sekitarnya). Stasiun ini dikenal juga dengan nama Batavia Zuid (Batavia Selatan).

Pada tahun 1913 jalur Batavia-Buitenzorg dijual kepada pemerintah Hindia Belanda dan dikelola oleh perusahaan kereta api negara (Staatsspoorwegen- SS). Batavia Zuid malah sudah menjual jalurnya kepada SS pada 1898 hingga ditutup sekaligus dibongkar pada sekitar 1926 untuk kemudian menjadi stasiun utama bernama Station Batavia Benedenstad (pada 8 Oktober 1929) atau kini menjadi Stasiun Jakarta Kota. Meski demikian, nama Beos masih juga melekat pada stasiun tersebut. Sementara itu, pada tahun 1929, Station Batavia Noord berhenti beroperasi dan kemudian bangunannya dibongkar.

Untuk merayakan 80 tahun Stasiun Jakarta Kota bikinan arsitek FJL Ghijsels itu, maka pada Minggu 8 November mendatang PT KA bersama Indonesian Railway  Preservation Society (IRPS) dan Sahabat Museum akan menggelar acara Plesiran Tempo Doeloe di Stasiun BEOS (Stasiun Jakarta Kota).  Acara dimulai pukul 07.30 dan peserta dikenai biaya Rp 75.000/orang. Pendaftaran dilakukan ke Sahabat Museum via email ke adep@cbn.net.id.

“Kita akan jalan kaki menelusuri jejak bekas Station Batavia Zuid dan Batavia Noord. Jadi kita akan jalan ke belakang gedung BNI 46, ke halaman belakang Museum Sejarah Jakarta sampai ke Kantor Pajak. Bekas rel masih ada yang kelihatan, tapi sudah banyak yang hilang karena di sana kan jadi permukian padat,” jelas Ade Purnama, Ketua Sahabat Museum.

Selain IRPS, acara ini juga akan diisi oleh penampilan ludruk yang mengangkat tema Pelancong Djadoel, penjelasan Stasiun Jakarta Kota dari sisi arsitektur oleh Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), serta film dokumenter tentang kereta api di tahun 1929.

Seperti pernah ditulis sebelumnya, Johan Louwrens (FJL) Ghijsels adalah arsitek Belanda yang bangunannya banyak yang masih tegak berdiri di tanah bekas Batavia ini. Selain Stasiun BEOS, di Kalibesar, anak Belanda kelahiran Tulung Agung, Jawa Timur, itu menorehkan karya dalam bentuk Kantor John Peet & Co yang sekarang jadi PT Toshiba dan gedung Kantor Maintz & Co yang sekarang PT Samudera Indonesia.

Di Jalan Kunir, di tempat yang kini tertutup pagar seng dan sepertinya dibiarkan tak terpakai, bisa Anda intip ada bangunan megah di dalamnya. Itu adalah bekas gedung Geo Wehry & Co. Gedung Geo Wehry yang didesain Ghijsels juga masih berdiri di Kota Lama Padang, Sumatra Barat. Hanya saja kondisinya jauh lebih buruk dari gedung  Geo Wehry di Jalan Kunir, Jakarta Barat. Bangunan lain yang juga populer dan masih digunakan adalah RS Pelni Petamburan, Jakarta Pusat, yang dulunya adalah Rumah Sakit KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij). Gedung KPM lain ada di Jalan Medan Merdeka Selatan, kini menjadi Kantor Departemen Perhubungan Laut, Gereja Katolik Meester Cornelis (Gereja Katolik St Yoseph di Matraman, Jakarta Timur), dan Gereja Protestan Paulus di Menteng.

Ghijsels memang tak bekerja sendirian. Ia tergabung dalam Algemeen Ingenieur Architectenbureau atau Algemeen Ingenieur Architecten (AIA) -  sebuah biro umum sipil dan arsitektur yang didirikan pada tahun 1916.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tavares Fokus Perbaiki PSM Makassar agar Terhindar Degradasi

Tavares Fokus Perbaiki PSM Makassar agar Terhindar Degradasi

Liga Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Skuad Troussier 'Nakal', Hubner Mau Lebih Agresif

Indonesia Vs Vietnam: Skuad Troussier "Nakal", Hubner Mau Lebih Agresif

Timnas Indonesia
Jersey Baru Timnas Indonesia, Soal Selera, Tak Bisa Senangkan Semua Orang

Jersey Baru Timnas Indonesia, Soal Selera, Tak Bisa Senangkan Semua Orang

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Vs Vietnam, Pertaruhan Harga Diri Garuda

Timnas Indonesia Vs Vietnam, Pertaruhan Harga Diri Garuda

Timnas Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Indonesia
Berhasilnya Skenario Hodak, Persib Jadi Tim Produktif di Papan Atas

Berhasilnya Skenario Hodak, Persib Jadi Tim Produktif di Papan Atas

Liga Indonesia
Ragam Komentar Pemain Timnas Indonesia soal Jersey Baru

Ragam Komentar Pemain Timnas Indonesia soal Jersey Baru

Timnas Indonesia
Rahasia Simic Kembali Buas

Rahasia Simic Kembali Buas

Liga Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Arhan Tak Masalah Bersaing dengan Nathan, Pilih Ambil Ilmu

Indonesia Vs Vietnam: Arhan Tak Masalah Bersaing dengan Nathan, Pilih Ambil Ilmu

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Vs Vietnam, Thom Haye dan Ragnar Absen

Timnas Indonesia Vs Vietnam, Thom Haye dan Ragnar Absen

Liga Indonesia
Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Liga Indonesia
Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Timnas Indonesia
Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Liga Indonesia
Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com