Arsene Wenger, pria yang hampir 13 tahun melatih Arsenal, pernah digugat soal kontribusinya bagi sepak bola Inggris. Dia dikenal sebagai guru (master
Kini, Wenger telah menjawab gugatan itu lewat sosok gelandang berusia 17 tahun, Jack Wilshere. Gelandang Arsenal ini tampil sangat menawan di turnamen dua hari, Piala Emirates. Ia pemain terbaik laga (man of the match) dua laga Arsenal saat menang 2-1 atas Atletico Madrid, Sabtu (1/8), dan keesokan harinya menang 3-0 atas Rangers.
Ketika Arsenal menekuk Rangers 3-0, dua gol lahir dari Wilshere. Melihat penampilannya selama dua hari itu, harapan publik sepak bola Inggris membubung tinggi. Mereka merasa bintang baru telah lahir. Kemunculan Wilshere mengingatkan orang kepada Theo Walcott atau Wayne Rooney.
Dalam komentar di situs koran The Times, seorang pembaca bahkan menyebut Wilshere bermain seperti dua bintang Barcelona, Andres Iniesta atau Lionel Messi. Itu mungkin berlebihan. Dengan hadirnya Pelatih Inggris Fabio Capello yang menyaksikan dua laga Arsenal, orang pun mulai berspekulasi: apakah Wilshere bakal membela Inggris di Piala Dunia 2010?
Sebagai pelatih, Wenger berusaha meredakan ekspektasi publik bola Inggris yang terlampau tinggi itu. ”Saya tidak berpikir, dia (Capello) akan membuat keputusan hanya berdasarkan dua laga. Namun, Anda tidak pernah tahu (apa yang akan terjadi),” kata Wenger, seperti dikutip Associated Press. ”Piala Dunia berlangsung tahun depan. Masih ada waktu setahun. Mari kita lihat dulu bagaimana dia (Wilshere) berkembang dan bagaimana dia bermain jika dia mampu konsisten. Janganlah kita membuat bintang hanya dari dua laga.”
Siapakah Wilshere? Lahir tepat awal Tahun Baru 1 Januari 1992, Wilshere bergabung ke Akademi Arsenal saat berusia sembilan tahun. Ia cukup menonjol dan pada usia 15 tahun menjadi kapten tim U-16 Arsenal. Setelah membela tim U-18 Arsenal, Februari 2008 ia melakukan debut di tim cadangan.
Hanya berselang lima bulan, Wilshere dipanggil Wenger masuk skuad inti Arsenal. Wenger terpesona pada kemampuan penguasaan bolanya, dribelnya melewati bek-bek lawan, dan kehebatannya menciptakan peluang gol. Setelah dipoles di tim utama, Wilshere kian matang dengan fisik yang semakin kuat.
”Saya masukkan dia ke ruang ganti tim utama pada usia 16 tahun dan memberinya kesempatan berlatih setiap hari bersama tim utama,” tutur Wenger. ”Jika saya tidak memanggilnya dari tim yunior sekarang, Anda tidak pernah melihat apa yang terjadi sekarang.”
Di tim utama Arsenal, kostumnya bernomor punggung 19, yang pernah dipakai gelandang Gilberto Silva. Wilshere menjadi pemain Arsenal termuda di Liga Inggris (16 tahun 256 hari) saat tampil pada menit ke-84 melawan Blackburn Rovers di Ewood Park, 13 September 2008. Ia juga dimainkan Wenger di ajang Liga Champions musim lalu sebagai cadangan.
Meski demikian, Wenger merasa tidak yakin Wilshere telah siap bermain setiap pekan musim depan. ”Satu-satunya problem di Inggris, mengingat tidak sabarnya orang Inggris, adalah agak sulit menjaga langkah yang tepat demi kemajuan Wilshere,” kata Wenger.(SAM)