MILAN, KOMPAS.com — Pelatih AC Milan, Carlo Ancelotti, menyayangkan jalan timnya menuju Eropa harus menempuh cara terburuk. Milan harus menang di kandang Fiorentina agar bisa lolos otomatis ke Liga Champions musim depan.
Sebelum giornata 37 pada Minggu (24/5) malam, Milan sebetulnya berada pada posisi menguntungkan. Duduk di peringkat kedua, "I Rossoneri" hanya perlu hasil imbang lawan AS Roma di San Siro untuk mengunci tiket fase grup di Eropa. Sayangnya, semua itu buyar karena mereka kalah 2-3.
Situasi itu diperburuk oleh kemenangan Juventus atas Siena dan hasil imbang Fiorentina lawan Lecce. Juve kini menggeser Milan berkat keunggulan head-to-head. Sebaliknya, "Il Diavolo" dan "La Viola" harus saling bunuh di laga terakhir pekan depan untuk menentukan satu tim yang berhak masuk fase grup Liga Champions.
“Sayang sekali situasi yang tidak kami harapkan terjadi. Ini skenario terburuk dan kami harus bertandang dan menyelesaikan tugas di Florence,” keluh Ancelotti.
“Kami ingin menyelesaikannya hari ini, tapi gagal karena faktor lain. Itu sudah di genggaman kami, sebelum kami main buruk dan terlalu naif,” lanjutnya.
Kegagalan Milan kali ini terasa lebih menyakitkan karena pertandingan semalam merupakan duel terakhir kapten Paolo Maldini. Kekalahan tersebut menjadi kado buruk bagi Maldini, yang menyatakan pensiun seusai laga tersebut.
Sejumlah pendukung Milan tampak mencemooh pemain yang baru saja mencetak rekor pertandingan terbanyak di Milan itu. Beberapa di antaranya bahkan membentangkan spanduk bertuliskan, "Satu-satunya kapten: Franco Baresi."
Maldini pun tampak kecewa dengan penampilan timnya semalam dan ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala seusai peluit panjang. Meski demikian, Ancelotti menganggap kebesaran Maldini tidak berkurang sedikit pun oleh hasil tersebut.
“Selebrasi Maldini tidak boleh dirusak karena protes sekelompok kecil pendukung, itu hanya setetes air di tengah lautan dan ada penghargaan atas pemain hebat ini. Jadi, insiden ini tak mengubah apa pun," tegas Ancelotti.
Karena penentuan urutan Serie A menggunakan sistem head-to-head, Milan akan turun ke urutan empat jika kalah lebih dari 1-0. Pada pertemuan pertama di San Siro, Milan menang 1-0. Jika head-to-head kedua tim sama kuat, peringkat tim akan ditentukan oleh selisih gol. Saat ini Milan memiliki 33 selisih gol, sementara Fiorentina punya beda 17 gol.
Jika Ancelotti gagal mempertahankan Milan di posisi tiga besar klasemen, bisa dipastikan posisinya sebagai pelatih akan tergusur. Ancelotti dan Milan akan mendiskusikan hal tersebut pada Senin (25/5) esok. Jika dipecat, Carletto kemungkinan besar akan pindah ke Chelsea. (CH4)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.