MEDAN, KOMPAS.com - Persipura Jayapura mulai menatap semifinal Copa Dji Sam Soe Indonesia, setelah dalam pertandingan pertama babak delapan besar menang atas tuan rumah PSMS Medan 2-0 (1-0) di Stadion Teladan Medan, Sabtu (23/5).
Kemenangan ini juga semakin memuluskan langkah Persipura mengawinkan gelar Super Liga Indonesia dengan Copa Indonesia musim ini. Gol kemenangan Persipura dicetak striker Alberto Goncalves da Silva atau yang lebih dikenal dengan nama Beto menit ke-33.
Gol kedua Persipura dicetak oleh tandem Beto di lini depan, Ernest Jeremiah menit ke-73. Kemenangan ini semakin memantapkan dominasi Persipura di dua ajang kompetisi sepak bola Indonesia.
Setelah memastikan gelar juara Super Liga Indonesia sebelum kompetisi musim ini berakhir, Persipura kini berambisi merebut tahta Copa Indonesia. "Kalau musim lalu Sriwijaya FC bisa mengawinkan gelar liga dan copa, kami pun berharap bisa melakukannya," ujar Pelatih Persipura Jacksen F Tiago usai pertandingan melawan PSMS.
Namun Jacksen buru-buru mengatakan kemenangan di partai pertama babak delapan besar Copa Indonesia, masih belum memastikan langkah Persipura melaju ke semi final.
"Pertandingan yang menentukan di Jayapura nanti. Semua masih bisa terjadi. Saya sudah mengatakan ke pemain, jangan sampai lengah di pertandingan kedua nanti," ujar pelatih yang juga pernah sukses membawa Persebaya Surabaya juara Liga Indonesia tahun 2004.
Meski bermain di kandang sendiri, PSMS mengakui kelas lawannya di atas mereka. Pelatih PSMS Rudy William Keltjees mengatakan, materi pemainnya jauh di bawah Persipura. "Harus diakui kami kalah kelas dari mereka. Kami mengakui kekalahan ini," ujar Rudy.
Rudy, pelatih keempat yang ditunjuk menangani PSMS musim ini, mengatakan masih belum menyerah meski di kandang sendiri timnya digelontor dua gol tanpa balas. "Tidak ada dalam kamus Rudy Keltjees menyerah sebelum bertanding. Saya tahu, di Jayapura atmosfernya juga sama, penuh tekanan karena pendukung Persipura juga ingin timnya menang, tetapi kami akan tetap berusaha," ujar Rudy.
Pertandingan kedua tim sebenarnya berjalan seimbang. Sadar secara materi, timnya kalah kelas, Rudy menginstruksikan para pemainnya menekan Persipura sejak awal. PSMS tak memberi keleluasaan begitu pemain Persipura menguasai bola. Strategi ini cukup efektif di menit-menit awal pertandingan, hampir tak ada peluang gol terjadi di depan gawang PSMS.
Namun tekanan bertubi-tubi dari PSMS justru membuat pemain belakang mereka sering lengah ketika Persipura melakukan serangan balik. Justru kesempatan mencetak gol pertama kali dimiliki pemain Persipura. Tetapi tendangan Ernest yang lolos dari kawalan dua pemain belakang PSMS, Reswandi dan Mauro Pinto, masih bisa diblok penjaga gawang Markus Horison Rihihina.
Para penyerang Persipura rupanya jeli memanfaatkan kelengahan barisan belakang PSMS ketika menyerang. Beto yang lolos dari kawalan Rachmadhani dengan mudah menaklukkan Markus. Skema serangan balik Persipura di babak pertama kembali hampir membuahkan gol saat tendangan bek sayap Ricardo Salampessy membentur tiang gawang.
Tertinggal satu gol, di babak kedua PSMS tak mengendurkan serangan. Namun lagi-lagi kosentrasi menyerang ini menjadi titik lemah PSMS karena barisan belakang mereka justru kalah cepat dengan trio striker Persipura, Boaz Salossa, Beto dan Ernest. Kali ini giliran Ernest memperdayai Markus.
PSMS sempat mencetak gol menjelang pertandingan berakhir lewat kaki Mario Costas, menerima bola rebound hasil tendangan jarak jauh I Nyoman Adyana. Namun Costas dianggap telah berada dalam posisi off side sehingga wasit menganulir gol tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.