MALANG, KOMPAS.com - Meski bermain lambat dan hanya imbang 1-1 melawan tamunya PSPS Pekanbaru, pada Sabtu (23/5), Persema Malang memastikan diri menjadi juara grup L babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009. Dari tiga kali laga delapan besar di Stadion Gajayana Malang, Persema menorehkan dua kali kemenangan dan sekali bermain imbang.
Sementara pada partai lain, namun berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang, Persikabo Bogor menang 2-1 atas kesebelasan Persiba Bantul.
Gol tuan rumah Persema lahir di menit ke-42 melalui heading dari striker Brima pepito Sanusie memanfaatkan umpan dari Mbom Julien. Gol tersebut bertahan hingga babk pertama rampung.
Usai turun minum, tempo permainan bukannya semakin cepat namun cenderung melambat. Entah karena kelelahan atau hanya strategi menuju s emifinal di Samarinda beberapa waktu mendatang, kedua tim justru mulai menyimpan sejumlah pemainnya.
Di kubu Laskar Ken Arok Persema, pelatih Subangkit mengganti gelandang Mbom Julien dan striker Brima pepito berturut-turut di menit ke 63 dan 71. Adapun di kubu PSPS Pekanbaru, striker Ahmad Junaidi digantikan oleh Cyril Emile Tchana di menit 67, gelandang M. Zahrul Azhar digantikan Imam Faisal di menit 76, serta gelandang Ade Chandra Kirana digantikan M. Isnaini di menit 78.
Perombakan-perombakan pemain itu praktis menguntungkan tim tamu. Tepat enam menit sebelum pertandingan usai, striker PSPS Dzumafo E. Herman menyamakan kedudukan setelah menjebol gawang Persema yang dikawal I Komang Putra, buntut kemelut di depan gawangnya. Kedudukan 1-1 bertahan hingga pertandingan usai.
Usai pertandingan, kedua kubu menyatakan target mereka sama-sama seri. Namun kedua tim mengelak bahwa sejak awal telah ada main mata antara keduanya untuk hasil pertandingan tersebut.
"Sejak awal kami target bermain seri. Yang penting kami lolos ke semifinal di Samarinda. Kami tidak ngotot sekali karena takut pemain mendapat cedera atau terkena kartu kuning," tutur Pelatih PSPS Pekanbaru, Abdul Rahman Gurning.
Manajer PSPS, Dastrayani Bibra menuturkan bahwa tidak ada main mata antara timnya dengan tuan rumah. Ia menegaskan bahwa target timnya hanya seri.
Sementara itu pelatih Persema, Subangkit, juga menyatakan target pertandingan kala itu adalah seri. Tidak ada konspirasi. Kami main bagus di babak pertama. Mungkin di babak kedua permainan Persema agak menurun. "Yang jelas kami juga menyiapkan untuk semifinal mendatang. Kami tidak ingin pemain kami cedera, karena ini bisa berpengaruh pada penampilan kami saat semifinal di Samarinda mendatang," ujarnya.
Subangkit menambahkan bahwa Minggu (24/5) ini timnya akan langsung berangkat ke Samarinda untuk persiapan semifinal. Ia membawa 23 pemain terbaiknya untuk mendapat hasil maksimal di sana.
Dalam babak delapan besar ini, Persema menjadi juara grup setelah mengumpulkan poin terbanyak dibandingkan kesebelasan lain yaitu PSPS Pekanbaru, Persikoba Kabupaten Bogor, dan Persiba Bantul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.