MEDAN, KOMPAS.com - Meski berbeda kasta di Liga Super Indonesia, PSMS Medan menyatakan sama sekali tak gentar melawan Persipura Jayapura dalam babak delapan besar, Copa Dji Sam Soe Indonesia di Stadion Teladan, Sabtu (23/5). Persipura baru saja memastikan gelar Liga Super Indonesia, sementara PSMS justru tengah berjuang lolos dari zona degradasi di ajang yang sama.
Bagi pelatih PSMS Rudy William Keltjees, kedatangan tim pertama yang menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) itu tak membuat nyali anak asuhnya ciut. Apalagi di ajang Copa Dji Sam Soe, PSMS memiliki rekor kemenangan kandang cukup meyakinkan. "Masa kalau ada lawan datang ke rumah kami, enggak kami gebukin," ujar Rudy yakin.
Rudy seperti ingin membuktikan, bahwa penunjukannya sebagai pelatih PSMS di akhir-akhir musim kompetisi tak hanya untuk menyelamatkan tim berjuluk "Ayam Kinantan" itu lolos dari degradasi LSI. "Memang manajemen cuma menargetkan saya meloloskan PSMS dari degradasi, tetapi kalau memang saya punya kesempatan membawa tim ini berprestasi lebih bagus di Copa Dji Sam Soe, mengapa tidak sekalian dilakukan," katanya.
Keyakinan mantan punggawa klub Galatama Niac Mitra Surabaya ini cukup beralasan mengingat, PSMS bisa tampil full team menghadapi Persipura. Tak ada pemain yang terganggu cedera maupun akumulasi kartu kuning. "Karena itu saya yakin, PSMS bisa mengalahkan Persipura," katanya.
Rudy juga punya cukup modal membekali Elie Aiboy dan kawan-kawan mengenai kelemahan calon lawan mereka. Saat masih berformat Liga Indonesia, Rudy sempat menangani Persipura. Dia hapal betul karakter tim "Mutiara Hitam" itu. "Mungkin Persipura sekarang jelas berbeda ketika saya latih, tetapi saya masih mengenal karakter permainan mereka," ujarnya.
Meski demikian, Rudy mengaku tak gampang menaklukkan Persipura yang memiliki materi pemain di atas rata-rata pemain PSMS. "Kalau secara teknis individu, pemain Persipura jelas lebih unggul. Tetapi kalau teknis permainan PSMS jelas tak kalah," katanya.
Sebaliknya, di kubu Persipura, Manajer Tim Rudy Maswi mengatakan, keberhasilan timnya menjuarai LSI semakin memacu Boaz Solosa dan kawan-kawan mengawinkan gelar Copa Dji Sam Soe. "Kalau sudah masuk delapan besar, kan tinggal beberapa langkah lagi menjadi juara. Kalau bisa meraih dua gelar, mengapa tak kami lakukan sekalian," ujar Maswi.
Namun pelatih Persipura Jacksen F Tiago justru merendah, meski timnya secara kualitas lebih diungulkan. Jacksen menyebut kesuksesan PSMS yang lolos penyisihan grup di Piala AFC sebagai salah satu alasan Persipura tak bisa meremehkan lawannya. "Bekal PSMS bertanding itu pakai paspor, karena mereka terhitung cukup sukses di Piala AFC, sementara Persipura baru pakai bekal KTP," ujar Jacksen setengah bercanda.
Jacksen cukup percaya diri dengan tak bakal menampilkan skuad intinya pada pertandingan pertama babak delapan besar ini. Menurut dia, kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh ke Medan, membuat dia harus mengistirahatkan pemain utamanya. "Bagi Persipura, kunci lolos ke semi final Copa Dji Sam Soe, ada pada pertandingan kedua di Jayapura nanti," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.