PSIS Merasa Rugi Bertanding Tanpa Penonton

SEMARANG, KOMPAS.com - Meskipun akan melawan Persib Bandung di kandang sendiri, kubu PSIS Semarang merasa rugi karena bertanding tanpa disertai dukungan penonton. Ini karena pemain sedang membutuhkan tambahan motivasi untuk meraih poin penuh.

Manajer Operasional PSIS, Ari Wibowo, Senin (27/4), di Semarang, Jawa Tengah, mengatakan, tanpa kehadiran "Panser Biru" di Stadion Jatidiri, pemain PSIS akan kehilangan dukungan moral dan dorongan motivasi dari penonton. Sebaliknya, tim lawan akan merasa untung karena tidak mendapat teror mental dari suporter PSIS.

Laga "Mahesa Jenar" melawan Persib dan Persela Lamongan dipastikan berlangsung tanpa suporter setelah pihak Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengeluarkan izin bertanding bagi PSIS asalkan tanpa kehadiran penonton di Stadion Jatidiri.

Menurut Ari, selain kehilangan penyemangat, tidak hadirnya penonton di Stadion Jatidiri juga merugikan klub secara finansial karena tidak memperoleh pemasukan dari penjualan tiket. "Untuk pertandingan besar seperti melawan Persib, pemasukan tiket diperkirakan dapat mencapai Rp 150 juta," ungkapnya.

Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah, juga menyayangkan permainan kandang kali ini harus berlangsung tanpa penonton. Apalagi, timnya sedang membutuhkan poin penuh untuk terhindar dari degradasi.

Untuk melawan Persib nanti, Bambang mengatakan, PSIS akan mengandalkan permainan kolektivitas tim tanpa bertumpu kepada salah satu pemain. "Kami menyadari materi pemain Persib masih satu tingkat di atas PSIS. Untuk itu, pemain harus berjuang sekuat tenaga agar bisa menang," ujarnya.

Dalam laga tersebut, PSIS juga dipastikan tidak diperkuat dua pemainnya, yaitu Deni Rumba dan Anderson Leke, karena mengalami cedera. Meskipun demikian, Basile Jules Onambele dan kawan-kawan tetap bertekad mengalahkan Persib, apa pun kondisinya. "Setidaknya, kami harapkan wasit dapat bersikap netral," kata Bambang.