ROMA, KOMPAS.com — Penyerang Ukraina, Andriy Shevchenko, bertekad tampil maksimal dan mencetak gol saat timnya berlaga melawan Inggris dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Zona Eropa di Stadion Wembley, Rabu (1/4). Setelah tak lagi bersinar di level klub, pemain yang biasa disapa Sheva ini tetap ingin berbuat sesuatu untuk negerinya.
Sosok Sheva pernah sangat menggetarkan barisan bek dan kiper mana pun. Namun, keangkeran itu meredup seiring kepindahannya ke Chelsea.
Pelatih Chelsea saat itu, Jose Mourinho tak memberinya kesempatan reguler di skuat utama. "The Special One" hanya sesekali memberi peran sebagai cadangan atau bermain di level kelas dua.
Sialnya, ketika kesempatan kecil itu datang, Sheva tak mampu membuktikan ketajamannya. Jadilah ia semakin tersingkir.
Tawaran kembali ke AC Milan sebagai pinjaman pun diterima, dengan harapan bisa mengasah taringnya. Namun, jangankan kembali tajam, peluang mengasah pun tak kunjung datang. Sejak kembali ke Milan, Sheva hanya bermain dua kali sebagai starter dan 11 kali sebagai sebagai pemain cadangan dalam 29 pertandingan Serie A.
Walau begitu, ruang berekspresi tetap terbuka bagi Sheva di timnas Ukraina. Sheva pun bertekad menjawab kepercayaan itu dengan sebuah gol saat menghadapi "Saint George Cross" nanti.
"Aku memimpikan mencetak gol di Wembley karena itu akan menjadi yang golku ke-40 untuk timnas. Tapi, lebih dari itu, gol itu akan membantu kami lolos kualifikasi. Pertandingan ini vital, tapi duel melawan Kroasia akan menjadi kuncinya," kata Sheva.
"Kami memiliki beberapa pemain muda yang akan berkembang. Kami tahu bahwa Inggris adalah salah satu tim terbaik. Kami berharap bisa melakukan sesuatu yang bagus di Wembley," sambungnya.
Sheva mengaku tak berencana menjadikan pembuktian itu, nantinya, sebagai senjata untuk menodong pelatih Carlo Ancelotti supaya memberikan jatah bermain reguler di "I Rossoneri".
"Dengan timnas, aku berkesempatan melakukan sesuatu yang aku suka, yaitu bermain bola. Tapi, untuk pelatih, tak mudah menurunkan seseorang yang tak pernah bermain. Duel nanti penting bagi kami tapi aku tak bermimpi memberikan tekanan kepada Ancelotti," ungkap Sheva.
Kendati begitu, Sheva mengaku tak menyesal ke Italia. Menurutnya, Milan sudah memberinya kesempatan untuk memulihkan diri.
""Aku tak menyesali apa-apa. Aku harus memulihkan diriku secara fisik dan telah melakukannya di Milan. Aku tak dimainkan, namun selalu siap. Ketika kembali, aku mengatakan bahwa diriku telah menerima konsesi tertentu. Aku tahu tak seorang pun akan memberiku hadiah. Aku tahu bahwa aku adalah yang terakhir dalam barisan penyerang," papar Sheva.
Keadaan itu tak melunturkan profesionalisme dan komitmen Sheva. Ia akan tetap di Milan sampai masa pinjam berakhir dan kembali ke Chelsea sebelum menentukan langkah selanjutnya.
"Aku akan bersikap profesional sampai akhir dan setelah itu akan kembali ke London. Di sanalah tempat tinggalku, tapi aku tak tahu ke mana sepak bola akan membawaku musim depan. Aku akan bicara dengan Chelsea sebelum memutuskan," papar Sheva. (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.