Perang Optimisme dan Motivasi!

Selain pertarungan strategi dan taktik, laga kedua tim di Stadion Siliwangi Bandung, Kamis (5/3) ini akan menjadi perang optimisme dan motivasi. Bertindak sebagai tuan rumah, Persita tidak mau kecolongan.

"Justru saya tekankan pada para pemain agar tidak takabur. Dalam sepak bola, hasil apapun bisa terjadi. Apalagi, PSMS punya pemain-pemain yang perlu diwaspadai, seperti Zada (Leonardo Martins Dinelli) dan Ellie Aiboy," ujar Zaenal, Rabu (4/3).

Di atas kertas, tingkat ancaman PSMS tidaklah sehebat Sriwijaya FC. Namun, pelatih Persita Zaenal Abidin tidak mau mengambil risiko. Apalagi, Persita dan PSMS sedang bersaing ketat di papan bawah klasemen.

Dengan 18 poin dari 23 pertandingan, Persita nangkring di peringkat ke-14 klasemen. Sementara, dengan satu poin lebih sedikit dari 22 laga, PSMS membayangi di posisi ke-15 klasemen.

Zaenal mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi PSMS. "Strategi kami berbeda dengan saat menghadapi Sriwijaya. Kemarin, kami menggunakan formasi 3-6-1. Sementara, dalam pertandingan besok, kami akan menggunakan formasi 3-1-4-1-1," kata Zaenal.

Serupa dengan tuan rumah, PSMS juga tidak mau kehilangan poin di Siliwangi. "Di mana pun dan kapan pun pertandingan, kami harus memasang target menang," kata pelatih 'Ayam Kinantan', Liestiadi.

Menghadapi Persita yang juga sedang dipenuhi optimisme, PSMS juga harus memasang strategi khusus. "Kami tidak akan terlalu menyerang. Yang penting adalah bisa mencuri gol. Kami juga akan menjaga agar (Adolfo) Souza (striker Persita) tidak bisa terlalu dekat ke gawang," ujar Liestiadi.

Sayangnya, dua gelandang PSMS yakni Esteban Javier dan Asri Akbar tidak bisa masuk daftar pemain karena cedera. Menurut Liestiadi, posisi Esteban akan digantikan Zada.

Tempat laga di Stadion Siliwangi membuat sebutan partai kandang atau tandang tidak lebih sekedar status bagi dua tim musafir ini. Sebab, di putaran dua ini, Siliwangi digunakan sebagai kandang PSMS.