Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Mei Rahasia Parma untuk Kalahkan Inter

Kompas.com - 15/05/2008, 03:48 WIB

PARMA, KAMIS - Presiden Parma, Tommaso Ghirardi, mengungkapkan rahasia timnya untuk mengalahkan Inter Milan di pertandingan terakhir Liga Serie-A 2007-08, Minggu (18/5) nanti. Seluk beluk 5 Mei 2002 menjadi salah satu rahasianya. Selain itu, masih ada rahasia yang disembunyikan.

Pertandingan Parma dan Inter di Stadion Ennio Tardini itu akan menjadi penentuan keduanya. Parma butuh menang untuk menyelamatkan diri dari degradasi. Sedangkan Inter juga menginginkan kemenangan untuk memastikan gelar Liga Serie-A.

Kenapa dengan 2 Mei 2005? Itulah tragedi buat Inter Milan yang selalu terkenang. Saat itu juga pertandingan terakhir Liga Serie-A musim 2001-02. Inter sudah memimpin klasemen dan butuh kemenangan saat lawan Lazio, untuk meraih scudetto. Tapi, hasilnya Inter kalah 2-4 dan Juventus menang. Akhirnya, Juventuslah yang menjadi juara.

Kenapa tiba-tiba Girardi memecat pelatih Hector Cuper, ternyata ada hubungannya dengan pertandingan itu. Saat itu, pelatih Inter adalah Hector Cuper.

"Saya mencoba melakukan pendekatan psikologi untuk mempersiapkan tim menghadapi Inter. Ini adalah salah satu pertandingan yang butuh dimainkan lebih dengan kepala daripada dengan kaki. Maka, kami mencoba memberikan kejutan dan sengatan psikologi kepada Inter," kata Ghirardi.

Kini, Parma dilatih Andrea Manzo. Dia merupakan salah satu rahasia Parma. Selain itu, masih ada senjata lain yang akan dimanfaatkan Parma. Dia adalah Fernando Couto. Pada 2 Mei 2002, dia merupakan defender Lazio yang mengalahkan Inter.

"Saya memikirkan Fernando Couto. Dia baru saja sembuh dari cedera lama dan kondisinya dalam keadaan sangat baik. Dia dalam keadaan segar setelah istirahat lama. Pengalamannya juga banyak. Dan, tentu saja, dia adalah pemain Lazio yang mengalahkan Inter," katanya sambil tersenyum.

"Atas alasan takhayul, saya fokus kepada Couto. Saya kira, dia akan menjadi Man of the Match pada pertandingan nanti," tambahnya.

Couto sendiri punya dendam kepada Inter. pada pertemuan pertama di Giuseppe Meazza, arma kalah 2-3 gara-gara dia dianggap handsball di kotak penalti. Sehingga, Parma terkena hukuman tendangan penalti yang menyebabkan kekalahan tersebut. Nah, kini dia ingin membalasnya.

"Berapa peluang Parma untuk menang? Saya kira 50 persen," kata Ghirardi dan menambahkan, "Taktik memang ikut menentukan. Tapi, masalah psikologi akan lebih menentukan dalam pertandingan ini. Kami mungkin tak difavoritkan, tapi Inter sedang dalam bentuk permainan yang kurang baik."

I Nerazzurri beberapa kali mengklaim semakin dekat dengan scudetto. Tapi, kekalahan dari Milan dan hasil seri 2-2 lawan Siena pekan lalu membuat cerita berubah. Inter kini tinggal unggul 1 poin atas AS Roma yang berada di urutan kedua. Jika Inter seri saja lawanParma dan Roma menang atas Catania, maka Roma yang akan tampil sebagai juara.

"Saya sekarang akan selalu di tempat latihan untuk menemani tim. Saya pikir, saat ini tak perlu bagi Parma untuk melakukan latihan sebelum pertandingan, karena saya tak ingin tekanan kepada pemain semakin tinggi," pungkasnya. (CH4/HPR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com