Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Jika Liga Inggris Pindah ke Stasiun Lain?

Kompas.com - 14/04/2008, 19:09 WIB

JAKARTA, SENIN – Jika polemik Astro tidak selesai juga dalam waktu dekat, sama seperti salah satu pendapat masyarakat dalam berita Kompas.com yang berjudul ‘Astro Dihentikan, Pembaca Kompas.com Protes’ (11/3), pihak manajemen restoran dan kafe yang menayangkan pertandingan-pertandingan sepak bola berpendapat, lebih baik hak siar English Premiere League dipindahkan ke stasiun televisi lain, atau kembali ke stasiun televisi lokal. Mereka cukup menyayangkan posisi monopoli Astro terhadap hak siar Liga Inggris, baik dari kepentingan bisnis maupun kepuasan masyarakat.

“Kalau misalnya begini caranya, susah juga. Ya kita kan pengen semuanya kan official ya. Kalau memang dia bisa mengalihkan hak siarnya, ya nggak tahu gimana caranya kita sih harus menyiarkan, kalau nggak kita akan sangat dirugikan. Mungkin dialihkan ke tv lain gitu,” ujar David Hansen, Marketing Communication Executive Manchester United Restaurant and Bar di Jakarta, Senin (14/4).

Hansen juga mengatakan aksi monopoli itu bahkan menyebabkan tidak ada satupun stasiun televisi lain yang menayangkan siaran tunda liga bergengsi ini. Akibatnya MU Restaurant and Bar yang menjadi ikon MU secara khusus dan Liga Inggris secara umum seperti macan ompong di malam big match MU-Arsenal tadi malam. Lebih sialnya, pihak manajemen MU Restaurant and Bar memiliki perjanjian khusus dengan Astro soal penayangan setiap pertandingan English Premiere League (EPL) di gerai mereka sehingga tidak memungkinkan untuk meminta dari pihak lain ataupun segera memiliki parabola khusus.

Hal senada juga diharapkan oleh Supervisor Front Row Firman. Firman juga menyayangkan monopoli Astro dalam menayangkan liga bergengsi dunia ini.

“Harapan saya sih bisa diambil sama stasiun televisi lain, yang lebih mapan atau siaran lokal bisa nayangin juga. Yang disayangkan, Astro kan ngambil sendiri hak siarnya kan, nggak dibagi-bagi,” tukasnya.

Meski semangat mengharapkan hak siar Liga Inggris dipindahtangankan, Hansen hanya bisa pasrah menunggu nasib Astro dan tetap realistis dengan kondisi bahwa hak siar tersebut tidak dipegang oleh Astro Indonesia, melainkan oleh Astro Malaysia.

“Kita nggak bisa ngapa-ngapain lagi soalnya stasiun lain kan juga nggak nayangin. Bahkan saya liat juga di stasiun lain nggak ada yang nayangin siaran tunda atau relay-nya karena mereka nggak dapat hak siarnya itu. Kemarin juga saya baca dari Astro sendiri, mereka nggak bisa ngasi hak siarnya ke orang lain karena yang megang hak itu adalah Astro Malaysia kan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com