SOLO, SELASA - Untuk mendorong kesadaran para pengusaha batik untuk sadar lingkungan, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Solo (Jawa Tengah) bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Program Lingkungan Hidup Indonesia-Jerman (ProLH) Deutsche Gesellschaft fur Technishce Zusammenarbeit (GTZ), membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kampoeng Batik Laweyan.
Pengelolaan IPAL untuk Usaha Kecil Menengah Kampoeng Batik Laweyan Kota Solo, ini merupakan proyek percontohan tingkat nasional. Harapannya dengan adanya pengelolaan IPAL-UKM Batik ini, akan mendorong UKM lain di Tanah Air untuk mengelola limbah dan tidak mencemarkan lingkungan sekitarnya.
Pembangunan IPAL-UKM Ba tik ini merupakan implementasi dari Program Produksi Bersih dan Pengendalian Pencemaran Air Limbah Industri Kecil Batik dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang didukung ProLH GTZ.
Serah terima barang inventaris IPAL-UKM Batik ini, dilakukan Selasa ( 18/3) dari ProLH GTZ kepada KLH kepada Pemerintah Kota Solo, yang diteruskan kepada Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Acara ini dihadiri Deputi VII KLH (Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas) Isa Karmisa Ardiputra, Sekretaris Daerah Kota Solo Supradi Kertamenawi, Kepala Subdit Pengendalian Pencemaran Air Bappedal Jawa Tengah, dan Dieter Brulez dari ProLH GTZ.
Isa Karmisa menyatakan Kota Solo dipilih sebagai tempat proyek percontohan IPAL-UKM Batik karena pertimbangan Kota Solo yang terkenal sebagai daerah batik pertama di Tanah Air. Batik adalah milik Bangsa Indonesia yang terkenal di manca negara yang diharapkan berkembang terus. "Proyek percontohan IPAL-UKM Batik dilakukan di Solo agar produksi batik tidak mencemari lingkungan, " ujarnya.
Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Alfa Fabella Priyatmono, proyek percontohan IPAL-UKM Batik di Ka mpoeng Laweyan telah dimulai sejak bulan Mei 2006. Proyek fisik ini dibangun di daerah Kidul Pasar dan Setono, Kampoeng Batik Laweyan di atas lahan sekitar 400 meter persegi. (SON)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.