Banyak orang yang lebih suka mengambil jalan pintas untuk menyuplai energi yang hilang dalam tubuh dengan minuman berenergi (energy drink). Bahkan, banyak yang menjadikan minuman berenergi sebagai "menu wajib" setiap hari. Diasumsikan oleh mereka, minuman berenergi berfungsi sebagai sumber tenaga tambahan, tonikum, maupun multivitamin.
Namun di balik khasiatnya sebagai stimulan penambah tenaga, banyak yang tidak sadar kalau minuman energi ternyata berpotensi menimbulkan masalah besar jika konsumsinya tidak dikendalikan. Salah satu bukti nyata adalah nasib yang kini menimpa pesepakbola Inggris Paul "Gazza" Gascoigne yang harus menjalani terapi pemulihan akibat kecanduan minuman berenergi.
Seperti dilaporkan The Sun, Minggu (24/2), mantan pemain tim nasional Inggris itu harus menjalani terapi pengobatan selama sebulan di sebuah klinik di Amerika Serikat untuk menyembuhkan ketergantungan dari minuman energi. Sekali dalam seminggu, Gazza mendapat terapi dan pemeriksaan dengan biaya yang mencapai sekitar 4.000 poundsterling.
Kecanduan yang dialami Gazza memang sudah terbilang sangat berat. Ia dikabarkan bisa menenggak sebanyak 50 kaleng minuman berenergi merek Red Bull setiap harinya.
Menurut pendapat Carol Cooper, dokter pengasuh rubrik kesehatan The Sun, minuman Red Bull yang beredar di Inggris mengandung 80mg kafein dan bila mengonsumsinya berlebihan membuat Anda menjadi seorang maniak.
"Mengonsumsi stimulan yang terlalu berlebihan akan membuat Anda menjadi irasional atau cenderung me temperamental. Anda juga bisa larut dalam khayalan dan halusinasi. Gejala-gejala fisiknya adalah berkeringat dan jantung berdebar," tulis Cooper dalam kolomnya.
Gascoigne sendiri kini lebih sering dikenal sebagai mantan bintang yang berubah menjadi seorang pesakitan. Ia sudah mengalami kecanduan alkohol sejak masih menjadi pemain. Alkohol telah mengubah sosok Gascoigne menjadi temperamental. Ia juga pernah memukuli istrinya, yang kemudian menceraikan dirinya.
Ia mengalami depresi hebat ketika mengalami cedera, dan membuatnya pensiun lebih cepat. Selain kecanduan alkohol, Gascoigne juga mengalami masalah kesehatan. Januari 2005, ia dibawa ke rumah sakit akibat pneumonia, dan tahun berikutnya harus menjalani pembedahan darurat untuk menjalani operasi perut. Usai operasi, ia merayakan ulang tahun ke-40.