KOMPAS.com - Pelatih Manchester City, Josep "Pep" Guardiola, memastikan tidak ada kata "balas dendam" dalam kamusnya, jelang lawatan ke markas Real Madrid pada semifinal Liga Champions.
Laga leg pertama semifinal Liga Champions 2022-2023 antara Real Madrid vs Man City akan berlangsung pada Rabu (10/5/2023) pukul 02.00 dini hari WIB di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid.
Bagi beberapa pemain Man City seperti Phil Foden dan Aymeric Laporte, laga kontra Madrid memunculkan kesempatan revans untuk kekalahan pada musim lalu.
Ya, setahun lalu Man City dan Madrid juga bersua di babak semifinal Liga Champions.
Hasilnya, Real Madrid mampu menciptakan comeback dramatis pada menit-menit akhir partai leg kedua semifinal di Bernabeu.
Manchester City yang berbekal kemenangan tipis 4-3 pada leg pertama, awalnya sukses memperlebar keunggulan agregat via gol dari Riyad Mahrez (73').
Man City pun unggul agregat 5-3 atas El Real. Namun, petaka datang menghampiri The Citizens pada menit-menit akhir.
Dwigol kilat dari pemain pengganti Real Madrid, Rodrygo Goes (90', 90+1') membuat posisi agregat imbang 5-5 sehingga memaksa laga berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Los Galacticos, julukan Madrid, sukses memastikan diri melaju ke final Liga Champions 2021-2022 setelah Karim Benzema (95') berhasil mencetak gol penalti. Real Madrid pun menang agregat 6-5 atas Man City.
"Apa yang terjadi pada masa lalu adalah masa lalu. Kami hadir di sini (Madrid) bukan untuk balas dendam. Ini hanyalah sebuah kesempatan lain," ujar Pep Guardiola dalam konferensi pers, dilansir dari situs resmi Man City.
"Kami tiba di sini musim lalu dengan tujuan untuk melaju ke final. Kami bermain cukup baik dalam dua laga tersebut, tetapi itu tidak cukup," kata Guardiola.
Eks manajer Barcelona dan Bayern Muenchen tersebut percaya bahwa tim yang dipimpinnya saat ini, dapat memenangkan gelar Liga Champions.
"Suatu hari nanti kami akan melaju ke final dan memenangkannya. Kami datang hari ini untuk melakukan hal itu pada musim ini," ucap manajer 52 tahun tersebut.
"Musim lalu, kami tidak dapat ke final karena menghadapi Real Madrid dan di kompetisi ini mereka tahu apa yang harus dilakukan," tuturnya.
"Semakin sering kami bermain menghadapi mereka atau tim besar lain di Eropa, maka kami akan semakin dekat (dengan gelar Liga Champions)," tuturnya lagi.
Musim ini merupakan kali ketiga secara beruntun Man City sukses melaju hingga babak semifinal Liga Champions.
Sebelum dikandaskan Real Madrid musim lalu, Kevin De Bruyne dkk sempat melaju hingga babak final di Portugal pada Liga Champions edisi 2020-2021.
Namun, Man City takluk 0-1 dari Chelsea akibat gol dari Kai Havertz (42') dan urung mengangkat trofi "Si Kuping Besar" untuk pertama kalinya.
Pep Guardiola lantas menyorot pentingnya Man City untuk terus beredar di kompetisi antarklub paling elite Benua Biru.
"Menjadi stabil adalah hal terpenting di Liga Champions. Real Madrid, contohnya, yang setiap musim selalu ada untuk bersaing di kompetisi ini."
"Bagi saya, itu menunjukkan bahwa klub ini stabil dan sehat ketika Anda cukup sering berada di sini (Liga Champions)."
"Kami ingin memenangkannya musim ini, sudah pasti. Seperti yang terjadi pada musim lalu, ini adalah sebuah proses. Namun, yang terpenting adalah menjadi stabil dan terus berkembang setiap musimnya," ujar Guardiola menutup.
https://bola.kompas.com/read/2023/05/09/09000078/real-madrid-vs-man-city--tak-ada-dendam-dari-guardiola-yakin-juara