KOMPAS.com - Tottenham Hotspur resmi memecat Antonio Conte dari posisi manajer tim utama London Utara tersebut.
Tindakan tersebut diambil setelah pemilik klub, Daniel Levy dan Conte bertemu, yang pada akhirnya keduanya bersepakat untuk berpisah.
Conte sendiri menerima tawaran pekerjaan di Spurs sebagai manajer sejak November 2021, setelah Spurs menendang manajer asal Portugal, Nuno Espirito Santo.
Bersama Spurs, eks manajer Chelsea dan Inter Milan tersebut sukses meraih 41 kemenangan, 12 hasil seri dan 23 kali kalah dalam 76 pertandingan di seluruh kompetisi yang diikuti.
Adapun asistennya di Spurs, Cristian Stellini, akan naik pangkat menjadi pelatih kepala tim hingga akhir musim ini. Stellini akan dibantu oleh Ryan Mason sebagai asisten pelatih.
Meskipun posisi pelatih kepala saat ini sudah diisi oleh Stellini, tetapi pertanyaan terkait siapa pelatih baru dari Spurs di musim depan masih terus berlanjut.
Beberapa nama telah mencuat ke permukaan yang diprediksi akan menukangi Harry Kane dkk musim depan.
Dilansir dari ESPN, nama-nama seperti Mauricio Pochettino dan Julian Nagelsmann sendiri menjadi dua nama teratas yang santer disebut akan menjadi bos di Stadion Tottenham Hotspur tersebut.
Pochettino sendiri bukan nama yang asing bagi Spurs. Dirinya adalah pelatih yang sukses membawa tim bermain hingga babak final Liga Champions 2019 di Madrid.
Selain itu, mantan pelatih Paris Saint-Germain tersebut sukses membuat tim bermain secara atraktif dan menjadi kecintaan dari fans The Lilywhites.
Nama Julian Nagelsmann juga tidak luput untuk dikaitkan dengan pekerjaan baru di London Utara tersebut.
Nagelsmann baru saja dipecat oleh Bayern Muenchen akibat tidak konsistennya Mueller dkk di Bundesliga. Adapun target Spurs sebelumnya, Thomas Tuchel, menjadi pelatih baru dari Die Bayern.
Manajer berusia 35 tahun tersebut tentu menarik perhatian dari Levy selaku pemilik klub dengan prestasi yang dicapai oleh Nagelsmann bersama RB Leipzig dan Bayern Muenchen.
Sementara itu menurut Goal, selain dua nama tersebut, terdapat beberapa nama lain yang dibidik oleh Levy dan Fabio Paratici seperti Luis Enrique, Oliver Glasner dan Roberto De Zerbi.
Luis Enrique sendiri sedang menganggur setelah menukangi Timnas Spanyol dalam ajang Piala Dunia 2022 Qatar. Barcelona menjadi klub terakhir dari karier kepelatihan Enrique bersama dengan sebuah klub.
Bersama Blaugrana, Enrique sukses mempersembahkan dua gelar Liga Spanyol dan satu gelar Liga Champions saat menukangi trio berbahaya di dunia saat itu, trio Messi-Suarez-Neymar.
Nama Oliver Glasner turut masuk dalam radar dari Spurs setelah pelatih asal Austria tersebut mampu membawa klub yang dilatihnya, Eintracht Frankfurt, menjadi juara dari Liga Europa musim lalu.
Performa impresif Glasner bersama Frankfurt di posisi keenam Bundesliga juga menjadi nilai tambah yang dapat membuat Levy memutuskan untuk memberi kontrak padanya.
Nama potensial lain yang diprediksi menarik perhatian dari Levy untuk menukangi Spurs musim depan adalah manajer Brighton and Hove Albion saat ini, Roberto De Zerbi.
Usai menggantikan Graham Potter yang dikudeta oleh Chelsea sebagai pengganti Thomas Tuchel di klub milik Todd Boehly tersebut, De Zerbi sukses membawa Brighton menjadi tim yang lebih baik lagi.
Saat ini Brighton yang dipimpin oleh De Zerbi berada di peringkat ketujuh klasemen Liga Inggris sementara, berbeda tujuh poin dari Spurs yang berada di posisi keempat. Brighton sendiri masih memiliki utang tiga pertandingan Liga Inggris yang harus dijalankan.
Bersama De Zerbi, Brighton juga pada musim ini sukses melaju ke babak semifinal dari Piala FA musim ini, dan akan menantang Man United asuhan Erik ten Hag.
Jadi, kira-kira siapa yang akan menjadi "orang terpilih" dari Daniel Levy untuk memimpin Tottenham Hotspurs meraih gelar di musim depan?
https://bola.kompas.com/read/2023/03/27/15160598/resmi-pecat-conte-ini-nama-nama-teratas-calon-suksesor-di-spurs