Final Piala AFF 2022, Mano Polking: Vietnam Diuntungkan!

KOMPAS.com – Pelatih Thailand, Alexandre “Mano” Polking, merasa Vietnam diuntungkan menjelang pertandingan leg pertama final Piala AFF 2022.

Thailand akan bertandang ke markas Vietnam dalam pertemuan pertama di partai puncak atau final Piala AFF 2022.

Pertandingan Vietnam vs Thailand dalam jadwal final Piala AFF 2022 bergulir di Stadion My Dinh pada Jumat (13/1/2023) malam WIB.

Jelang pertandingan melawan Thailand, Mano Polking menuturkan bahwa Vietnam mempunyai skuad yang lebih baik.

Pasalnya, menurut Mano Polking, timnas Vietnam sudah menjalin kebersamaan selama dua bulan.

“Vietnam sudah dua bulan bersama, sedangkan kami tidak bisa memiliki semua pemain,” kata Polking dikutip dari situs resmi Piala AFF.

Juru racik berumur 46 tahun itu bahkan mengatakan bahwa Vietnam jelas lebih diunggulkan untuk menang atas Thailand.

“Walaupun kami masih memiliki skuad berkualitas, Vietnam adalah favorit yang nyata. Namun, kami di sini untuk berjuang,” tutur dia.

Mano Polking lalu membicarakan kekuatan Vietnam. Ia mengatakan bahwa The Golden Stars memiliki skuad yang solid.

“Mereka sangat agresif saat mendapatkan bola, mereka juga bertahan dengan baik, dan tak pernah kebobolan,” kata dia.

Pelatih keturunan Jerman-Brasil itu lalu membicarakan soal keuntungan yang dimiliki Vietnam saat bertanding di leg pertama final Piala AFF 2022.

Menurut Mano Polking, Vietnam diuntungkan karena bakal mendapatkan dukungan penuh dari para suporter saat bermain di Stadion My Dinh.

Selain itu, Vietnam juga mempunyai waktu istirahat lebih baik. Sebab, The Golden Stars tak perlu untuk menaiki pesawat ketika mentas di leg pertama.

Ya, pasukan Park Hang-seo memang menetap di Vietnam seusai menyelesaikan pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2022.

Sebab, laga leg kedua semifinal Piala AFF 2022 yang mempertemukan Vietnam kontra Indonesia digelar di Stadion My Dinh pada Senin (9/1/2023).

“Mereka bermain di kandang dengan dukungan dari penggemar,” kata Mano Poling menjelaskan.

“Vietnam memiliki waktu satu hari istirahat dan mereka tidak perlu terbang (pakai pesawat), sehingga mereka mendapatkan keuntungan,” ucap dia.