Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk kepedulian para pelari terhadap 135 korban jiwa tragedi Kanjuruhan yang tak kunjung mendapatkan keadilan.
"Kami berlari dalam rangka memperingati 100 hari tragedi Kanjuruhan dan kami tidak hanya sekadar berlari, tapi punya visi," ujar Susanto selaku koordinator Run for Justice.
"Latar belakangnya adalah proses hukum tragedi Kanjuruhan yang sampai hari ini jalan di tempat. Kemudian kami ambil tema ini Run for Justice, berlari untuk keadilan," tuturnya menambahkan.
Jumlah pelari yang berpartisipasi memang dibatasi 100 orang saja, sesuai dengan 100 hari peringatan tragedi Kanjuruhan.
Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabuoaten Malang menjadi titik start dan finis Run for Justice.
Kegiatan dibuka dengan berdoa bersama dan tabur bunga di depan monumen Singa Tegar. Setelah itu para pelari menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama untuk menutup penghormatan mereka kepada para korban.
Sebanyak 100 pelari kemudian dilepas guna melalui rute sepanjang 13,5 km yang merepresentasikan 135 korban jiwa.
Setiap pelari juga mengenakan nomor dada yang memuat nama korban meninggal tragedi Kanjuruhan.
"Kami sebagai pelari tidak hanya sekadar berlari tapi kami mempunyai misi kemanusiaan untuk mengingatkan kepada aparat bahwa kami tidak tinggal diam," kata Susanto.
"Para runner ini mengangkat tema Run for Justice ini dengan harapan bahwa keadilan harus kita tegakkan atas tragedi Kanjuruhan ini," ucapnya lagi.
Ini bukan kali pertama Komunitas Runner Malang Raya, Playon, menggelar kegiatan lari untuk tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya, pada 9 November 2022 lalu, juga dilakukan kegiatan dengan tema serupa untuk peringatan 40 hari tragedi Kanjuruhan.
Susanto mengatakan apa yang dilakukan dirinya bersama rekan-rekan ini bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat dan terkhusus pihak kepolisian, bahwa 135 korban masih menantikan keadilan.
"Ini sebuah sindiran tajam kepada aparat yang sampai hari ini ternyata tidak serius untuk mengusut tuntas kasus tragedi Kanjuruhan," tutur pria asal Malang tersebut.
"Harapannya supaya ini mendapatkan respons dari masyarakat. Visi misi tersampaikan sindiran kepada aparat, bahwa hukum ini harus tetap berjalan," ujarnya menutup.
https://bola.kompas.com/read/2023/01/08/20200098/100-hari-tragedi-kanjuruhan-berlari-untuk-korban-untuk-keadilan
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan