Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pele: Awal dari Segalanya, Sang Alfa Sepak Bola

Penyerang belia Man City, Erling Haaland, menuliskan sebuah penghormatan apik kepada Pele yang meninggal dunia pada 29 Desember 2022 dalam usia 82 tahun.

Pele wafat di Rumah Sakit Albert Einstein, Brasil, pada 29 Desember atau 30 Desember 2022 dini hari WIB setelah berjuang melawan penyakit kanker usus.

“Segala hal yang dilakukan oleh pemain mana pun, Pele melakukannya terlebih dulu. RIP,” tulis Haaland melalui akun Twitter miliknya.

Perkataan Haaland terasa mengena. Sebut saja sejumlah teknik ikonik megabintang sepak bola, seperti putaran ala Johann Cruyff, elastico milik Ronaldinho, dribel croqueta Andres Iniesta, sampai tendangan salto ajaib Cristiano Ronaldo.

Akun Twitter Football Away Days secara apik merangkum semua atraksi megabintang sepak bola yang juga bisa dilakukan oleh Pele.

“Raja sepak bola,” demikian keterangan yang disematkan akun Twitter Football Away Days dalam sebuah unggahan video kompilasi soal teknik Pele yang kini sudah ditonton lebih dari 26 juta kali.

“Kami sangat berduka mendengar kabar wafatnya Pele, salah satu pemain terbaik sepanjang masa,” kata Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.

“Dia adalah bintang sepak bola dunia pertama dan berkat prestasinya di dalam serta luar lapangan, dia berperan sebagai pionir dalam perkembangan sepak bola yang menjadi olahraga terpopuler dunia.”

“Dia akan sangat dirindukan,” tutur Aleksander Ceferin.

Seperti kata Ceferin, Pele adalah yang pertama dari segalanya. Dia merupakan bilangan alfa dalam sejarah sepak bola.

Sampai akhir hayatnya, Pele masih memegang rekor fantastis yang bakal membuat mulut pencinta sepak bola ternganga.

Pele merupakan pemain termuda yang pernah menjuarai Piala Dunia. Ketika mengantar Brasil menjadi kampiun Piala Dunia, Pele masih berusia 17 tahun!

Seorang remaja berumur 17 tahun plus 249 hari berperan sentral dalam perjalanan Brasil menuju podium juara Piala Dunia 2022.

Setelah mengemas hattrick pada laga semifinal, Pele menyumbang dua gol ketika Brasil menekuk tuan rumah Swedia 5-2 dalam partai puncak penentu trofi.

“Saya sedih melihat ayah saya menangis ketika Brasil gagal menjadi juara Piala Dunia 1950. Pada hari yang sama, saya berjanji kepadanya bahwa saya akan menjuarai Piala Dunia,” tutur Pele soal kenangan tragedi Maracanazo, di mana Brasil gagal juara di kandang sendiri pada 1950.

Pada 1950 Pele masih berumur 9 tahun. Siapa sangka 18 tahun berselang ia menggenapi janjinya.

Tak cuma sekali, tapi tiga kali. Ya, Pele tercatat tiga kali mengantar Brasil menjuarai Piala Dunia, persisnya pada 1958, 1962, serta 1970.

Pele masih memegang rekor sebagai satu-satunya pesepak bola yang pernah tiga kali merasakan nikmat juara Piala Dunia.

“Pele adalah inspirasi sejati dan salah satu pemain terhebat yang pernah memainkan sepak bola. Beristirahatlah dalam damai,” tulis striker Inggris dan Tottenham Hotspur, Harry Kane.

Pele menjadi pusat inspirasi bagi pemain-pemain terbaik dunia yang datang setelah dirinya.

Meminjam kata-kata Haaland, dia akan selalu dikenang sebagai yang pertama dari segalanya. Pele sang alfa sepak bola.

https://bola.kompas.com/read/2022/12/30/07200058/pele-awal-dari-segalanya-sang-alfa-sepak-bola

Terkini Lainnya

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke