5 Darah Muda yang Bersinar pada Piala Dunia 2022 Qatar

KOMPAS.com - Piala Dunia 2022 jadi ajang bagi para pemain muda untuk menunjukkan kemampuan berlaga di tingkat dunia.

Ada banyak darah muda yang mencuri perhatian sepanjang turnamen di Qatar pada rentang 20 November hingga 18 Desember 2022.

Enzo Fernandez (Argentina) terpilih oleh FIFA Technical Study Group sebagai pemain muda terbaik Piala Dunia 2022.

Namun, masih ada nama-nama lain yang memiliki masa depan cerah setelah unjuk gigi di Piala Dunia 2022.

1. Josko Gvardiol (Kroasia)

Josko Gvardiol menjadi bek muda yang paling banyak dibicarakan selama Piala Dunia 2022 seiring permainan yang melebihi usianya dan pengaruh yang ia berikan di lini belakang Kroasia.

Bek berusia 20 tahun tersebut membantu perjalanan Kroasia dalam meraih peringkat ketiga Piala Dunia 2022.

Kroasia hanya kebobolan satu kali selama penyisihan grup, dan dua kali pada dua pertandingan pertama di fase gugur.

Gvardiol berada di posisi ketujuh bek tengah Piala Dunia 2022 dengan jumlah tekel terbanyak. Soal melakukan blok, pilar RB Leipizig itu masuk urutan dua terbanyak.

Satu gol ke gawang Maroko pada pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022 mempermanis catatan Gvardiol. Laga itu dimenangkan Kroasia dengan skor 2-1.

2. Jude Bellingham (Inggris)

Jude Bellingham tampil di Piala Dunia 2022 seolah tanpa beban, dan terlihat sebagai seorang veteran yang telah lama bermain di kompetisi tingkat dunia, walaupun baru berusia 19 tahun.

Sulit dipercaya bahwa ini adalah debut Bellingham di Piala Dunia. Sebab, ia begitu solid memimpin lini tengah Inggris, maju ke depan memberi kekuatan serangan tambahan, atau bermain di kiri, bertandem bersama Luke Shaw dan Phil Foden.

Laga babak 16 besar melawan Senegal yang berakhir 3-0 buat kemenangan Inggris merupakan momen pertunjukkan Bellingham.

Ia memberikan operan akurat untuk gol yang dicetak Jordan Henderson dan melakukan pergerakan lari yang meyakinkan untuk membuat Inggris mencetak gol kedua.

3. Yunus Musah (Amerika Serikat)

Amerika Serikat mungkin hanya meraih satu kali kemenangan di Qatar dan harus gugur di babak 16 besar.

Namun, skuad Gregg Berhalter tersebut menunjukkan energi, terutama di lini tengah yang diisi Tyler Adams, Weston McKennie, dan Yunus Musah.

Musah merupakan produk akademi Arsenal yang sekarang bermain di Valencia. Selama Piala Dunia 2022, ia mencatatkan 10 tekel dan 10 cegatan dalam empat pertandingan.

Dalam usia yang masih 20 tahun, Musah telah membuktikan kemampuannya sebagai pemain kunci di lini tengah Amerika Serikat.

Ia tentunya akan berambisi bermain lebih baik kala negaranya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Kanada dan Meksiko.

4. Azzedine Ounahi (Maroko)

Perjalanan historis Maroko sampai ke semifinal Piala Dunia 2022 merupakan bukti perjuangan secara kolektif. Namun, penampilan Azzedine Ounahi patut untuk diberikan perhatian lebih.

Gelandang berusia 22 tahun yang berbekal kemampuan dribel mumpuni tersebut melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai tameng di depan lini pertahanan serta penyambung antara lini belakang dan depan Maroko.

Ounahi mencatat 10 dribel sukses dari 12 percobaan. Persentase dribelnya adalah yang tertinggi sepanjang turnamen di antara pemain yang minimal membuat 8 percobaan gocekan.

Pemain Angers itu juga merupakan pencatat operan terbanyak ketiga di skuad Maroko, dengan total melepas 216 operan.

5. Julian Alvarez (Argentina)

Enzo Fernandez memang menyabet penghargaan Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2022. Namun, Argentina masih punya pemuda berbakat lainnya dalam diri Julian Alvarez.

Alvarez menggantikan posisi Lautaro Martinez sebagai penyerang tengah di starting XI Argentina pada pertandingan grup terakhir.

Sejak itu, ia tak pernah melepaskan posisinya sebagai starter hingga laga final.

Secara total Alvarez berhasil mencetak 4 gol sepanjang turnamen, termasuk 2 di antaranya bersarang ke gawang Kroasia pada semifinal.

Gol pertama Alvarez ke gawang Kroasia lahir via sebuah aksi solo run. Aksi individu dan operan brilian dari Lionel Messi lantas membukakan jalan Alvarez untuk mengemas gol keduanya dalam laga yang dimenangi Argentina dengan skor 3-0 itu.

Argentina pun lolos ke final Piala Dunia keenam mereka dan berakhir sebagai juara.