Berbekal CV melatih klub Maroko Fath Union Sport (FUS) Rabat selama 2014-2019, kesebelasan Al Duhail di Qatar pada 2020, dan tim Wydad AC saat pulang ke negara asal tahun 2021-2022, Regragui dipercaya menggantikan Vahid Halilhodzic.
Jelang Piala Dunia 2022 juga, federasi Maroko mengizinkan anggota keluarga timnas ikut terbang ke Qatar serta membiayainya.
Itu berarti selain mendapat dukungan dari puluhan ribu suporter di stadion, pada Piala Dunia pertama yang diadakan di negara Arab ini skuad Maroko juga didukung orang-orang tercintanya bahkan sejak dari kamp.
Ibu Regragui yaitu Fatima adalah salah satu yang ikut terbang ke Qatar menemani perjuangan anak serta negaranya.
Ia mengaku selama lebih dari 50 tahun terakhir tidak pernah meninggalkan kota tempat tinggalnya di Paris, Perancis, bahkan kalaupun Regragui bertanding sebagai pemain maupun pelatih.
Namun, catatan itu ia patahkan untuk mendukung langsung Regragui yang memimpin pasukan Singa Atlas hingga ke semifinal sejauh ini.
“Saya tinggal di Perancis selama lebih dari 50 tahun dan ini kompetisi pertama saya di luar Paris,” katanya kepada stasiun tv olahraga Maroko, Arriyadia, dikutip dari Middle East Eye.
“(Walid) akan membuat semua orang yang menonton bangga. Bantu dia dan dia akan membantumu,” lanjutnya kepada Al-Mountakhab.
“Siapa pun yang menyukainya, Tuhan memberkati Anda, dan siapa pun yang tidak, Tuhan memberkatimu."
“Semoga Tuhan memberi dia dan semua orang kemudahan serta kenyamanan.”
Regragui memeluk Fatima dengan erat, disertai gestur selamat dari beberapa orang yang juga menyalaminya.
Selain Regragui, ada penyerang Sofiane Boufal yang menari bersama ibunya setelah Maroko mengalahkan Portugal di perempat final.
Sebelumnya, Achraf Hakimi dicium sang ibunda usai memastikan kemenangan Maroko kontra Spanyol via adu penalti di babak 16 besar.
Video lainnya juga memperlihatkan penyerang Maroko, Youssef En-Nesyri, memeluk dan mengecup kepala seseorang yang disebut adalah ayahnya.
https://bola.kompas.com/read/2022/12/11/11200008/kisah-walid-regragui-pelatih-maroko-didukung-sang-ibu-yang-baru-sekali-keluar