Terlibat Pertikaian di Stadion Piala Dunia, Samuel Eto'o Minta Maaf

KOMPAS.com - Mantan penyerang Barcelona, Samuel Eto'o meminta maaf setelah menyerang seorang penggemar di luar stadion Piala Dunia 2022 pada Senin (5/12/2022) malam waktu Qatar.

Lewat pernyataan yang ia keluarkan mengenai insiden tersebut, Samuel Eto'o mengatakan bahwa dirinya diprovokasi oleh seseorang yang ia curigai merupakan penggemar dari Aljazair.

Perkelahian Eto'o dengan seorang penggemar tersebut terjadi sesaat setelah pertandingan Brasil vs Korea Selatan di babak 16 besar Piala Dunia 2022.

"Setelah laga Brasil vs Korea Selatan, saya terlibat dalam perkelahian dengan seseorang yang kemungkinan penggemar Aljazair," tulis Eto'o lewat sosial medianya. 

"Saya ingin meminta maaf karena kehilangan kontrol atas emosi saya dan bereaksi tidak seperti kepribadian saya."

"Saya minta maaf kepada semua orang atas insiden tidak menyenangkan ini," ujar Presiden Federasi Sepak Bola Kamerun tersebut.

Sebuah video tersebar di sosial media lewat akun LaOpinion, di mana Eto'o terlihat sedang berjalan di luar Stadion 974 dan meladeni sejumlah orang yang meminta foto dan tanda tangan.

Suasana tiba-tiba berubah tegang ketika Eto'o didekati orang berbaju abu-abu yang sedang memegang kamera.

Tak lama berselang, terungkap identitas pria yang diserang Eto'o tersebut, ia adalah seorang YouTuber bernama Said Mamouni yang berasal dari Aljazair.

Identitasnya terungkap setelah Mamouni membagikan sebuah video di kanal YouTube-nya yang menjelaskan bahwa dirinyalah yang menjadi korban serangan mantan penyerang internasional Kamerun itu.

Korban mengaku diserang setelah ia menuduh Eto'o menyuap wasit Bakary Gassama asal Gambia pada pertandingan Kamerun vs Aljazair di babak kualifikasi Piala Dunia 2022.

Eto'o mengungkapkan bahwa setelah pertandingan kontroversial tersebut, beberapa penggemar Aljazair kerap melakukan pelecehan dan provokasi kepada penggemar Kamerun.

"Saya akan terus melawan provokasi dan pelecehan yang dilakukan penggemar Aljazair," ujar Eto'o.

"Sejak pertandingan Kamerun vs Aljazair pada 29 Maret di Blida, saya telah menjadi target pelecehan dan dugaan kecurangan tanpa adanya bukti," tambah Eto'o.