Bertempat di Garasi Tirtodipuran 17, Yogyakarta, Galih yang selama ini berkarya melalui media digital mencoba menampilkan hasil dari proses eksplorasinya menggunakan arang pada media kanvas.
Ia berkolaborasi dengan sejumlah penulis sepak bola pada pameran ini dengan Puthut EA. sebagai penulis utamanya.
Mulai dari Cruyff's Turn yang tersohor, gembiranya Singa Tua Roger Milla di sudut lapangan, tragisnya nasib Andres Escobar, hingga megahnya proses Goal of The Century milik Diego Maradona.
Semua momen itu disajikan melalui kasar dan naturalnya goresan arang di atas kanvas.
"Sepak bola itu menarik karena memang dinikmati secara visual. Atraksi, gaya berpakaian, kegembiraan, semua dipendarkan memasuki mata, telinga, dan pikiran," tulis Galih dalam rilis persnya,
Ia ingin mengajak orang untuk lebih fokus pada hal yang tampak sederhana. Kesederhanaan yang elegan.
Sekilas tentang Galih Satrio
Galih Satrio adalah perupa yang lahir di Semarang dan telah tinggal di Yogyakarta
selama lebih dari 20 tahun.
Kenyang mengenyam pendidikan di bangku kuliah arsitektur hingga menjadi arsitek profesional selama lebih dari satu dasawarsa, ia menekuni kesenian dalam beberapa
tahun terakhir.
Hal itu tak membuatnya patah arang, ia tetap memendam keinginan agar bisa tampil di kancah sepak bola nasional suatu saat nanti.
Impian tersebut terwujud saat dipercaya mengisi laman resmi beberapa klub sepak bola internasional mulai dari PSG, Juventus, Chelsea, Liga Inggris, hingga Piala Dunia Wanita FIFA.
https://bola.kompas.com/read/2022/12/05/17000048/mengulang-memori-piala-dunia-dengan-lukisan-dari-arang