KOMPAS.com – Kemenangan Jerman atas Kosta Rika tak bermakna kelolosan ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Jerman pun harus menunduk lesu. Sebab, skuad berjuluk Der Panzer menorehkan catatan buruk di Piala Dunia 2022.
Berdasarkan laporan Squawka, Jerman untuk kali pertama dalam 92 tahun sejarah Piala Dunia tersingkir di fase grup secara beruntun.
Sebelumnya, Jerman juga tak mampu melewati fase grup ketika berstatus juara bertahan pada Piala Dunia 2018.
Jerman bak terkena karma dengan gagal melangkah ke fase gugur Piala Dunia 2018.
Situasi itu tak lepas dari kontroversi gol kedua Jepang saat menang 2-1 atas Spanyol dalam matchday ketiga Grup E Piala Dunia 2022.
Saat itu, Jepang sukses memastikan kemenangan melalui gol yang dibukukan oleh Ao Tanaka pada menit ke-51.
Wasit sempat memeriksa VAR (Video Assistant Referee) karena ada indikasi bola sudah keluar atau melewati garis sebelum disambut Kaoru Mitoma.
Walaupun demikian, melalui pantauan VAR, wasit memutuskan jika gol itu disahkan.
Menurut FIFA, gol tersebut tak dianulir lantaran bola belum sepenuhnya keluar dari lapangan pertandingan.
Padahal jika gol itu dianulir dan laga kontra Spanyol berujung 1-1, Jepang bakal mempunyai torehan serupa empat poin dengan Jerman dalam klasemen akhir Grup E Piala Dunia 2022.
Dalam skenario itu, Jepang bakal tersingkir, sedangkan Jerman melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, seiring keunggulan selisih gol, yakni +1 berbanding 0 milik sang rival asal Asia.
Jerman kini seakan-akan terkena karma karena di masa lalu, tepatnya pada Piala Dunia 2010, sempat diuntungkan oleh keputusan wasit soal garis gawang.
Saat itu, Jerman bersua Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 2010 di Free State Stadium, Bloemfontein, Afrika Selatan, pada 27 Juni 2010.
Jika melihat tayangan ulang, gol Frank Lampard berhasil melewati garis gawang Jerman setelah sempat memantul mengenai tiang.
Akan tetapi, wasit yang mengawal jalannya laga Jerman vs Inggris, Jorge Larrionda, memiiki keputusan lain. Ia tak mengesahkan gol Lampard.
Pada masa itu, kerja wasit belum dibantu oleh teknologi garis gawang maupun VAR.
Padahal, andai sepakan Lampard dihitung gol, kedudukan akan imbang 2-2 dan ada kemungkinan dinamika laga berubah karena hal itu.
Adapun Jerman pada akhirnya berhasil memenangi pertandingan atas Inggris dengan skor telak 4-1.
https://bola.kompas.com/read/2022/12/02/20200068/piala-dunia-2022--jerman-dan-karma-gol-hantu-frank-lampard