KOMPAS.com – Laga Kroasia vs Belgia dalam matchday ketiga penyisihan Grup F Piala Dunia 2022 menyimpan banyak drama.
Pertandingan Kroasia vs Belgia, yang berakhir imbang 0-0, diselenggarakan di Stadion Ahmad bin Ali pada Kamis (1/12/2022) malam WIB.
Hasil itu mengantarkan Kroasia menuju babak 16 besar Piala Dunia 2022 dengan status sebagai runner-up.
Kroasia bakal mendampingi Maroko selaku pemuncak klasemen Grup F Piala Dunia 2022 ke fase knock-out.
Di lain sisi, Belgia harus menerima kenyataan jika mereka tersingkir dari Piala Dunia 2022 setelah duduk di peringkat ketiga klasemen Grup F via catatan tiga angka.
Terlepas dari hasil pertandingan, ada sejumlah momen dan fakta menarik dalam duel yang mempertemukan Kroasia vs Belgia.
Kroasia sejatinya mempunyai kesempatan besar untuk mencetak gol dalam pertandingan melawan Belgia.
Saat itu, wasit yang mengawal jalannya pertandingan, Anthony Taylor, sempat memberikan penalti kepada Kroasia.
Anthony Taylor memberikan hadiah penalti kepada Kroasia karena melihat Yannick Carrasco melanggar Andrej Kramaric di kotak terlarang pada menit ke-15.
Setelah itu, Luka Modric langsung bersiap untuk mengeksekusi penalti. Ia sudah berdiri di titik putih.
Namun, Anthony Taylor tiba-tiba mengubah keputusannya. Ia lantas bergerak untuk mengecek melalui tayangan VAR sebelum terjadinya pelanggaran.
Selepas melihat tayangan VAR, Anthony Taylor memutuskan untuk tidak memberikan penalti kepada Kroasia. Sebab, Dejan Lovren dianggap sudah dalam posisi offside.
Romelu Lukaku memang tidak menjadi starter. Ia baru dimasukkan pelatih Belgia, Roberto Martinez, pada babak kedua.
Masuknya Romelu Lukaku diharapkan mampu memecah kebuntuan Belgia saat menghadapi Kroasia.
Namun, pemain Inter Milan itu tak klinis di depan gawang. Padahal, dia secara keseluruhan mempunyai lima peluang yang bisa dimanfaatkan menjadi gol.
Kegagalan itu membuat Lukaku melewatkan kesempatan emas untuk menorehkan sejarah baru di timnas Belgia.
Lukaku sejatinya hanya membutuhkan satu gol untuk menjadi pencetak gol terbanyak Belgia di Piala Dunia.
Adapun Romelu Lukaku saat ini mempunyai torehan serupa lima gol dengan mantan pemain tengah Belgia, Marc Wilmots, di Piala Dunia.
Belgia sejatinya mempunyai modal positif saat sebelum memasuki Piala Dunia 2022. Setan Merah adalah tim pencetak gol terbanyak di Rusia 2018 (16 gol).
Namun, Belgia seolah-olah mendadak buntu saat tampil di Piala Dunia 2022. Ya, mereka hanya berhasil mencetak satu gol melalui Michy Batshuayi dalam laga kontra Kanada.
Secara keseluruhan, Belgia meraih masing-masing satu hasil imbang, menang, dan kekalahan. Hasil itu pun membuat Setan Merah tersingkir.
Belgia gugur dari Piala Dunia 2022 setelah bertengger di peringkat ketiga Grup F dengan torehan empat poin.
Kevin de Bruyne dkk kalah saing dengan Maroko dan Kroasia yang secara berurutan menempati urutan pertama dan kedua.
Adapun ini menjadi kali pertama Belgia gagal melaju ke fase gugur dalam tiga keikutsertaan terakhirnya di Piala Dunia sejak 1998.
Kegagalan Belgia ke fase gugur Piala Dunia 2022 membuat sang pelatih, Roberto Martinez memutuskan mundur.
“Roberto Martinez telah mengumumkan dirinya bakal berhenti sebagai pelatih kepala timnas Belgia,” demikian pernyataan resmi Federasi Sepak Bola Belgia di Twitter pada Jumat (2/12/2022) dini hari WIB.
https://bola.kompas.com/read/2022/12/02/05150068/drama-kroasia-vs-belgia--lukaku-mandul-var-batalkan-penalti-modric-setan-merah