KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Ghana, Otto Addo, mengincar tiga poin dalam laga melawan Korea Selatan. Ia pun berharap timnya mengacuhkan tekanan yang dialami.
Ghana akan menghadapi Korea Selatan dalam lanjutan matchday kedua Grup H Piala Dunia 2022 di Stadion Education City, Qatar pada Senin (28/11/2022) malam WIB.
Kedua tim sama-sama berusaha mengejar kemenangan pertama di Piala Dunia 2022 setelah hasil mengecewakan pada laga sebelumnya.
Ghana dikalahkan Portugal pada laga pertama Grup H sementara itu Korea Selatan bermain imbang tanpa gol melawan Uruguay.
The Black Stars, julukan Ghana, tidak boleh kalah pada laga ini jika ingin mempertahankan peluang lolos ke babak 16 besar.
Saat ini Ghana menghuni dasar klasemen Grup H dengan poin nol. Mereka berada di bawah Korea Selatan dan Uruguay yang memiliki satu poin.
Jelang laga tersebut, Otto Addo mengatakan bahwa timnya dihadapkan pada ujian berat melawan Taeguk Warriors, julukan Korea Selatan.
Apalagi, kedua tim sama-sama termotivasi untuk menang. Ini menjadikan Korea Selatan sebagai lawan yang berbahaya.
"Pertama-tama, tentu saja kami punya kesempatan karena mereka (Korea Selatan) bermain imbang," ujar Addo dilansir dari Goal.
"Jika kami menang melawan Korea Selatan dan Portugal menang atas Uruguay, maka kami akan berada di posisi kedua jadi peluang lolos masih ada."
"Tentu saja akan sangat sulit mengalahkan Korea Selatan karena mereka adalah tim yang bagus. Tapi sekarang kami harus menang. Kami dalam tekanan tapi mereka juga."
Untuk menghentikan laju Korea Selatan, Addo mengungkapkan bahwa timnya harus bisa menghambat serangan dari Son Heung-min.
Laga ini juga menjadi ajang reuni Otto Addo dan Son Heung-min. Keduanya pernah bekerja sama di Liga Jerman untuk tim Hamburg SV U-19.
Jelang pertemuan ini, Addo memberikan pujian kepada kapten Korea Selatan tersebut. Ia menyebut Son pemain berkarakter bagus dan pekerja keras.
"Son (Heung-min) adalah pemain yang sangat bagus, dia berlari dengan baik dan memiliki tembakan yang luar biasa," puji Addo kepada Son.
"Kami mencoba menghentikannya (Son Heung-min) sebagai sebuah tim, menutup celah, berlari, dan merasakan bahaya. Itu kuncinya."
https://bola.kompas.com/read/2022/11/28/15200038/korea-selatan-vs-ghana--sama-sama-dalam-tekanan-bikin-korsel-tim-berbahaya