Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aremania Kembali Lumpuhkan Malang, Ingatkan Terus Keadilan yang Belum Ditegakkan

KOMPAS.com - Ribuan suporter Arema, Aremania dan masyarakat, serempak kembali menggelar aksi turun ke jalan pada Minggu (27/11/2022) siang.

Aksi yang dilaksanakan lebih dari 31 titik di Malang Raya membuat akses ke Kota Malang sempat lumpuh.

Alhasil, terjadi kemacetan panjang karena peserta aksi damai menduduki simpul-simpul perbatasan serta beberapa titik sibuk di Kota Malang.

Lewat aksi ini Aremania dan masyarakat mengingatkan bahwa sudah lebih dari 50 hari sejak  terjadi Tragedi Stadion Kanjuruhan keadilan belum ditegakkan.

Pelaku dan oknum-oknum perampas hak hidup 135 orang dan 500-an yang terluka belum mendapatkan ganjaran yang setimpal.

Aksi dilakukan secara terkoordinir di wilayah masing-masing tetapi dilaksanakan dalam satu komando waktu yang ditentukan, pada hari Minggu.

Metode penyampaian suara yang dilakukan pun bervariasi sesuai dengan kesepakatan kelompok masing-masing.

Salah satunya Aliansi Aremania Bengawan Solo yang menggelar aksi long march dari titik kumpul menuju Patung Panglima Sudirman di bundaran SMPN 5 Kota Malang, Jalan Tumenggung Suryo.

Di depan Patung Panglima Sudirman, mereka melakukan aksi damai dengan membentangkan spanduk atau poster, miniatur aksi.

Kemudian acara dibuka dengan menyanyikan lagu Gugur Bunga, Mengheningkan Cipta dan membaca tahlil untuk para korban meninggal dunia.

Orasi dan pembacaan tuntutan menjadi inti utama dari aksi.

"Kami di sini membangun aksi ini untuk menjemput keadilan. Untuk mendoakan dan memperjuangkan keadilan," demikian orasi salah satu koordinator aksi melalui pengeras suara.

"Mari kita jaga bersama-sama perjuangan kita ini demi para korban meninggal dan luka," tambahnya.

Kemudian membacakan Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat yang menjadi pendoman keadian mereka.

Tuntutan pertama seret, tangkap dan adili seluruh aktor dan eksekutor Tragedi Kanjuruhan.

Tuntutan kedua adalah menjadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat, bukan lagi soal kelalaian.

Ketiga, menuntut bayar kerugian yang diderita korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu melalui mekanisme kompensasi dan restitusi.

Aksi berjalan kurang lebih selama dua jam. Aksi ditutup dengan menyanyikan anthem kebanggaan Aremania yang diakhiri dengan lagu Padamu Negeri.

Setelah itu masa membubarkan diri dengan satu komando.

https://bola.kompas.com/read/2022/11/27/17210078/aremania-kembali-lumpuhkan-malang-ingatkan-terus-keadilan-yang-belum-ditegakkan

Terkini Lainnya

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke