Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jerman Vs Jepang, Hansi Flick Semprot FIFA soal Larangan Ban Kapten Pelangi

KOMPAS.com - Pelatih timnas Jerman, Hansi Flick, mengkritik FIFA atas larangan penggunaan ban kapten pelangi pada Piala Dunia 2022 Qatar.

Hansi Flick sangat kecewa karena FIFA mengancam pemain yang ingin menyampaikan pesan keragaman lewat ban kapten pelangi "OneLove" dengan sanksi di lapangan.

Hal itu disampaikan Hansi Flick dalam konferensi pers menjelang pertandingan Jerman vs Jepang.

Duel Jerman vs Jepang merupakan laga Grup E Piala Dunia 2022 yang akan dihelat di Khalifa International Stadium, Rabu (23/11/2022) malam WIB.

Manuel Neuer sebagai kapten timnas Jerman kemungkinan besar akan menggunakan ban kapten pelangi "OneLove" pada laga tersebut.

Hal itu tampak dari ucapan Hansi Flick yang mengaku tidak mempedulikan ancaman sanksi kartu kuning dari FIFA.

"Ban kapten pelangi ditujukan untuk menyatakan sikap kami. FIFA melarang itu dan mengancam hukuman jika menggunakan ban kapten pelangi," kata Hansi Flick dikutip dari situs Federasi Sepak Bola Jerman, DFB.

"Ban kapten pelangi adalah simbol keragaman dan nilai-nilai yang kami wakiki. Kami memperlakukan satu sama lain dengan sangat hormat dan menghargai," ujar Hansi Flick.

"Namun, ada pihak (FIFA) yang tidak melihatnya seperti itu. Kartu kuning tidak akan menjadi masalah. Namun, cara mereka (FIFA) mengancam sebelum laga membuat tim seperti Inggris dan Belanda dalam posisi sulit," tutur mantan pelatih Bayern Muenchen itu.

"Mereka (Inggris dan Belanda) mengatakan akan menghilankan tekanan itu dari para pemain karena tidak ada waktu untuk bereaksi (bertindak menanggapi ancaman sanksi FIFA)," ucap Hansi Flick.

"Saya pikir sungguh memalukan ketika Anda tidak diizinkan untuk membela Hak Asasi Manusia (HAM) lagi," tutur Hansi Flick.

Sama seperti Jerman, timnas Belanda dan Inggris juga berniat menggunakan ban kapten pelangi "OneLove" pada Piala Dunia 2022 untuk mendukung kelompok LGBTQ+.

Namun, timnas Belanda dan Inggris yang sudah bermain terlebih dahulu batal menggunakan ban kapten pelangi "OneLove" itu karena ada ancaman sanksi dari FIFA.

Penggunaan ban kapten pelangi "OneLove" pada Piala Dunia 2022 adalah salah satu topik yang terus dibicarakan dalam satu pekan terakhir.

Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 dengan tegas sudah melarang berbagai hal tentang LGBTQ+ karena bertentangan dengan nilai dan budaya mereka sebagai negara Islam.

Adapun FIFA sendiri sudah menetapkan aturan khusus soal ban kapten untuk Piala Dunia 2022 Qatar.

Aturan khusus FIFA itu adalah hasil kerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam aturan tersebut, Setiap tim wajib mengenakan ban kapten khusus yang menampakkan pesan berbeda pada setiap matchday Piala Dunia 2022. 

Beberapa pesan atau kampanye yang akan tertulis di ban kapten setiap tim peserta Piala Dunia 2022 berkaitan dengan pendidikan, persatuan, hingga krisis iklim dan pangan.

Namun, ban kapten pelangi "OneLove" tidak tercantum dalam aturan FIFA tersebut.

Itu artinya, setiap tim yang ngotot menggunakan ban kapten pelangi "OneLove" pada Piala Dunia 2022 akan dianggap melanggar aturan FIFA dan terancam sanksi.

Terkait larangan dan ancaman sanksi FIFA tersebut, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) dikabarkan akan menempuh jalur hukum.

The Guardian menyebut DFB berencana membawa kasus larangan penggunaan ban kapten pelangi ke pengadilan abitrase olahraga (CAS).

https://bola.kompas.com/read/2022/11/23/14400058/jerman-vs-jepang-hansi-flick-semprot-fifa-soal-larangan-ban-kapten-pelangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke