KOMPAS.com - Pernyataan tegas dilontarkan pentolan Aremania, Anto Baret, soal investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan. Dirinya bertekad untuk mengawal pengusutan tragedi tersebut sampai benar-benar tuntas.
Ia tidak ingin ada fakta-fakta yang disembunyikan selama pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 130 orang tersebut.
Menurutnya, keluarga korban dan seluruh Aremania berhak tahu peristiwa tersebut secara lengkap.
“Hati-hati, banyak yang mengklaim sudah dituruti begini dan begitu. Jangan sampai lah,” kata pria yang berprofesi sebagai musisi ini.
“Sekarang kita fokus mengawal, jangan ada fakta yang terselubung dan jangan sampai ada fakta yang tersembunyi di Kanjuruhan ini,” imbuhnya.
"Kalau sampai ada, saya akan mengawal sampai titik darah penghabisan."
Sampai Minggu (9/10/2022), tim investigasi dari kepolisian baru menetapkan enam tersangka.
Pihak-pihak yang ditetapkan berasal dari operator kompetisi, panitia penyelenggara, dan aparat keamanan yang bertugas.
Jumlah tersebut dikabarkan masih akan terus bertambah seiring dengan investigasi lanjutan.
Sementara itu, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI juga telah menetapkan sanksi untuk Arema FC.
Dua orang dari pihak panpel disanksi sesuai dengan regulasi dari lingkup sepak bola.
Anto Baret menegaskan kepada seluruh tim investigasi yang terlibat dalam pengusutan kasus tersebut untuk berlaku adil.
Menurutnya, hanya dengan berlaku adil, luka yang dialami keluarga korban dan Aremania setidaknya tidak terus-terusan menganga.
“Hukum harus bisa ditegakkan seadil-adilnya. Jadi dalam keputusan yang adil itu bisa menyirami luka yang ada,” kata pria berambut panjang tersebut.
“Jangan sampai setelah sidang yang nanti akan kita ikuti tidak ada keadilan di dalamnya, berarti lukanya akan semakin menganga. Kalau lukanya semakin menganga, ya tahu sendiri lah,” imbuhnya.
Selain dari kepolisian dan PSSI, ada juga Komnas HAM dan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang juga melakukan investigasi dan sudah menyampaikan beberapa temuannya kepada publik.
Anto Baret berharap banyak pada tim yang dibentuk langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Saya sendiri punya harapan karena ada kita ada tim independen dari Pak Jokowi dan diketuai Pak Mahfud MD. Mudah-mudahan mereka mendengar suara kita sesuai yang ada di lapangan,” katanya.
Ia mengajak kepada seluruh Aremania untuk bisa memberikan bantuan dan masukan berharga kepada TGIPF agar temuannya bisa memberikan kelegaan kepada seluruh masyarakat.
“Sekarang tinggal kita semua membulatkan tekad yang seperti apa? Jadi ayo dulur-dulur kita bareng-bareng untuk memberikan masukan yang seperti apa untuk membulatkan tekad itu?” pungkas Anto Baret.
https://bola.kompas.com/read/2022/10/09/17400078/aremania-kawal-pengusutan-tragedi-kanjuruhan-sampai-titik-darah-penghabisan