KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memastikan Indonesia tidak mendapat hukuman FIFA menyusul Tragedi Kanjuruhan akhir pekan lalu.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut melalui video yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (7/10/2022) malam WIB.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB, menewaskan 131 orang yang diduga kuat dipicu penembakan gas air mata oleh pihak keamanan atau polisi.
Situasi tersebut memunculkan kekhawatiran Indonesia akan mendapat sanksi dari FIFA dan terancam gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Akan tetapi, Presiden Jokowi memastikan bahwa Indonesia tidak mendapat hukuman dari FIFA.
Berikut Kompas.com merangkum kronologi dari laporan PSSI ke FIFA, langkah Presiden Jokowi menelepon FIFA, hingga keputusan FIFA tidak menghukum Indonesia.
1. Komunikasi PSSI dengan FIFA
Sekjen PSSI Yunus Nusi menyatakan dalam konferensi pers pada Minggu (2/10/2022) siang WIB bahwa federasi sudah berkomunkasi dengan FIFA terkait tragedi Kanjuruhan.
Berdasarkan pernyataan Yunus Nusi, FIFA meminta diberikan perkembangan atas apa yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya.
“Pertama tadi malam dan tadi pagi Wakil Sekjen sudah komunikasi dengan FIFA,” ucap Yunus Nusi dalam sesi konferensi pers yang dihadiri Kompas.com.
“Bahkan, kami sudah menyampaikan laporannya karena tadi pagi FIFA sudah meminta diberikan laporan,” tutur dia.
“Sebab, ini (tragedi Kanjuruhan) merupakan kejadian yang luar biasa,” kata dia menjelaskan.
2. Presiden Jokowi Telepon FIFA
Presiden Jokowi menjalin komunikasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Senin (3/10/2022) malam WIB.
Kepada Gianni Infantino, Presiden Jokowi membahas tragedi Kanjuruhan hingga Piala Dunia U20 2023 yang akan digelar di Indonesia.
"Hari Senin malam saya telah bertelepon langsung, berbicara langsung dengan Presiden FIFA Infantino, berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, dan juga berbicara mengenai Piala Dunia U20 FIFA," kata Presiden Jokowi, Rabu (5/10/2022) dikutip dari Youtube KOMPAS TV.
Terkait apakah FIFA akan menjatuhkan hukuman kepada Indonesia karena tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi menyerahkan semuanya ke induk sepak bola dunia itu.
"Tetapi, keputusan apa pun adalah kewenangan dari FIFA," kata Presiden Jokowi.
3. Erick Thohir Sampaikan Surat Jokowi ke FIFA
Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Gianni Infantino di Doha, Qatar, pada Rabu (5/10/2022).
Dalam pertemuan dengan Presiden FIFA tersebut, Erick menerima ucapan duka atas tragedi Kanjuruhan.
"Dalam pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino hari ini di Doha. Selain menerima ucapan duka atas musibah di Kanjuruhan, kami juga membahas banyak hal demi kemajuan sepak bola di masa depan, khususnya Indonesia," tulis Erick melalui unggahannya di akun Instagram-nya.
Mantan presiden klub Inter Milan itu menambahkan bahwa FIFA siap memberikan dukungan maksimal untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
"Dengan pertimbangan potensi, popularitas, dan perkembangan sepak bola di Indonesia, serta dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang konstan, market yang besar, dan kondisi sosial politik yang stabil, organisasi sepak bola internasional itu juga siap memberikan dukungan maksimal," tulis Erick.
"Hal ini ditujukan agar sepak bola yang merupakan olahraga paling populer, dicintai, dan menyita animo besar dari masyarakat Indonesia mampu menjadi kebanggaan nasional dan sebagai salah satu pilar dalam berkontribusi terhadap kemajuan bangsa," kata Erick lagi.
Ketika bertemu dengan Gianni Infantino, Erick Thohir juga menyampaikan surat khusus dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Pada kesempatan tersebut, saya juga menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino," ujar Erick.
4. Keputusan FIFA Tidak Menghukum Indonesia
Presiden Jokowi memastikan Indonesia tidak terkena sanksi setelah menerima surat dari FIFA per tanggal 5 Oktober 2022. Surat tersebut ditanda tangani langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino.
"Saya telah menerima surat dari FIFA. Ini adalah tindak lanjut dari pembicaraan saya lewat telepon dengan Gianni Infantino pada 3 Oktober lalu," kata Jokowi.
"Berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah, sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi.
"FIFA bersama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia," ucap Jokowi menambahkan.
Melalui surat resmi kepada Presiden Jokowi, FIFA juga menulis lima fokus utama dalam agenda transformasi sepak bola Indonesia, salah satunya adalah adalah standar keamanan stadion.
Lalu, FIFA menaruh fokus pada jadwal pertandingan, protokol dan prosedur pengamanan, keterlibatan sosial, serta pendampingan dari para ahli.
Transformasi sepak bola Indonesia adalah salah satu bentuk tindak lanjut setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Adapun pihak-pihak terkait sudah mengambil sejumlah tindakan guna menyelesaikan persoalan tragedi Kanjuruhan. Salah satunya dengan menetapkan 6 tersangka.
Daftar enam tersangka Tragedi Kanjuruhan:
https://bola.kompas.com/read/2022/10/08/09400028/tragedi-kanjuruhan-kronologi-indonesia-lolos-dari-sanksi-fifa-