Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Pribadi di Balik Totalitas Javier Roca Menyembuhkan Singo Edan

KOMPAS.com - Javier Roca totalitas dalam memperbaiki kondisi Arema FC. Sejak didaulat menjadi pelatih kepala pada 9 September 2022, ia begitu berdedikasi memimpin Evan Dimas dkk.

Dalam setiap sesi latihan, ia selalu proaktif memberikan perintah. Ia pun tidak segan melakukan evaluasi langsung saat ada pemain yang salah memahami instruksi.

Selain itu, pelatih 45 tahun tersebut juga rutin membangun komunikasi dengan pemain. Kehadirannya memberikan warna baru serta membuat kegiatan tim menjadi lebih hidup.

Ia memang dituntut bekerja keras memenuhi target mengembalikan Arema FC ke jalur juara.

Bahkan manajemen sempat menyertakan klausul pemecatan jika Arema FC mengalami tiga kekalahan beruntun.

Di balik tuntutan profesi, ada pula alasan pribadi totalitas yang ditunjukan Javier Roca.

Alasan pribadi tersebut kewajibannya untuk menjaga nama baik pesepak bola Chile di Bumi Arema.

Dulu Arema dan pesepak bola Chile punya romansa indah di era Ligina sampai Liga Indonesia awal 2000-an.

Hingga saat ini, cerita indah tersebut masih dijaga para pesepak bola Chile yang pernah merumput di klub kebanggan Kota Malang itu.

“Tepat setelah sudah ada postingan diresmikan saya menjadi pelatih Arema, keluarga pemain yang pernah main di sini seperti Rubio dan Rodrigo Araya yang tinggal di Jakarta langsung memberikan tekanan," ujar mantan pelatih Persik Kediri itu berkisah.

"‘Awas nanti kalau sudah di sana tidak bisa kembai ke Chile' karena mereka sudah punya sejarah di sini,” imbuhnya.

Sejak Ligina III, tim berjuluk Singo Edan pernah begitu lekat dengan pesepak bola asal Chile.

Sebut saja Rubio bersaudara Juan Rubio dan Francisco Rubio, Nelson Leon Sanchez, Julio Cesa Morena, Rodrigo Araya, Jaime Rojas, Marcus Rodriguez, Christian Cespedes, Leonardo Veda dan Patricio Morales.

Kedekatan Bhumi Arema dengan pesepak bola Chile juga terlihat dari salah satu lagu Ayo Ayo Arema yang merupakan modifikasi dari lagu Timnas Chile, Vamos Chilenos.

Pesepak bola terakhir asal Chile yang bermain di Arema adalah Patricio Morales.

Pemain yang akrab disapa Pato itu membela Arema pada musim 2007 dan kembali lagi pada putaran kedua 2008-2009. Setelah itu belum ada lagi pemain Chile yang merapat kembali.

Jadi, kehadiran Javier Roca memantik kembali masa-masa indah pendukung Arema dan para pesepak bola Chile.

Karena itu, Javier Roca begitu total dan berdedikasi untuk Arema. Ia ingin menjaga dan menjadi romansa indah tersebut.

“Mereka punya kenangan indah juga di sini jadi saya akan coba jangan sampai buat malu orang Chile di sini,” kata pelatih mengantongi lisensi kepelatihan Pro License A yang dikeluarkan federasi sepak bola Chili.

“Saya akan maksimalkan karena saya tahu juga sampai ada lagu 'ayo ayo Arema' itu kan lagu dari Timnas Chile pada Piala Dunia tahun 1998.”

“Semoga koneksi emosional antara Chile dan Arema akan terus membawa arema kemenangan dan dimenangkan dan masa depan yang cerah,” pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2022/09/23/22000088/alasan-pribadi-di-balik-totalitas-javier-roca-menyembuhkan-singo-edan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke