Korban Kungfu, Kena Jambak: Jack Grealish Tak Sebatas Gol dan Assist

KOMPAS.com - Jack Grealish menjadi korban kebrutalan "tendangan kungfu" Nathan Collins dalam laga Wolves vs Man City. Momen horor itu justru menegaskan bahwa kualitas Grealish memang bukan sebatas soal gol dan assist.

Jack Grealish, si manusia 100 juta pound, menjadi salah satu bintang kemenangan 3-0 Man City atas Wolves pada pekan kedelapan Premier League alias Liga Inggris 2022-2023.

Laga Wolves vs Man City yang digelar di Stadion Molineux, Sabtu (17/9/2022), sudah memunculkan gol pada detik ke-55, begitu Jack Grealish memotong operan silang Kevin De Bruyne. 

Jack Grealish bak langsung menjawab kritikan yang sempat deras mengarah kepadanya menjelang duel Wolves vs Man City. 

Pemain yang dibeli Man City dari Aston Villa dengan biaya 100 juta pound itu dinilai tak cukup banyak membuat gol atau assist. 

Jelang laga Wolves vs Man City, catatan Grealish adalah enam gol plus empat assist dalam 44 partai bareng City di semua ajang. 

"Kami tak membeli Grealish untuk gol dan assist," kata pelatih Grealish, Pep Guardiola, memberikan pembelaan jelang laga Wolves vs Man City.

Pembelaan Guardiola seperti memberikan dorongan bagi Grealish yang langsung membuka keran gol Man City di kandang Wolves dalam 55 detik. Kemenangan City kemudian dimantapkan lewat kontribusi Erling Haaland (16') dan Phil Foden (69'). 

Kontribusi Jack Grealish dalam laga melawan Wolves dinilai tak sebatas torehan gol itu. 

Salah satu kemampuan terbaik Grealish adalah dirinya mampu memancing lawan melakukan pelanggaran.

Whoscored mencatat, Grealish merupakan personel Man City yang paling banyak dilanggar pemain Wolves, persisnya tiga kali. 

Atas perbuatan ceroboh itu, Nathan Collins menerima kartu merah langsung dari wasit. Wolves pun pincang lantaran harus menyelesaikan laga dengan kalah jumlah pemain. 

"Ini adalah pengingat tentang kemampuan Grealish. Dengan rasa percaya diri yang naik, dia meluncur melewati lawan dan bisa menjadi titik tumpuan dari lini serang luar biasa Man City," demikian ulasan dari media Inggris, The Telegraph.

Grealish memang punya karakteristik untuk sedikit berlama-lama dengan bola guna memancing reaksi musuh. Sehingga, tak jarang dia menerima tebasan pelanggaran lawan.

Tercatat, semasa masih berseragam Aston Villa pada 2019-2020, Grealish dilanggar sebanyak 167 kali! Catatan itu menjadi rekor terbanyak sejak Premier League edisi 1998-1999.

Grealish terbilang sering "disakiti" lawan. Lihat saja momen dirinya dijambak bek Atletico Madrid, Stefan Savic, dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions musim lalu.

Padahal, saat jadi korban jambakan Savic, Grealish tak turun bermain ke lapangan.

Pelanggaran lawan seperti datang sendiri ke Grealish meski dia hanya berstatus cadangan.

Namun, itulah kualitas unik Grealish yang membuat Pep berani berkata bahwa pemain yang dibelinya dengan mahar 100 juta pound itu bukan sebatas gol dan assist.

"Senang mendengar Pep membela saya. Dia sangat brilian memperlakukan saya. Saya mungkin harus berterima kasih, karena dia memberikan saya kesempatan hari ini, setelah penampilan saya hari Rabu (vs Dortmund di Liga Champions), sebab mungkin itu bukanlah yang terbaik," ujar Grealish di The Telegraph.