KOMPAS.com - Mantan penyerang timnas Inggris, Peter Crouch, menyayangkan penundaan laga yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Ratu Elizabeth II.
Peter Crouch justru berpandangan bahwa pertandingan sepak bola seharusnya bisa menjadi media untuk memberikan bentuk penghormatan yang lebih baik kepada sang ratu.
Peter Crouch mengutarakan pandangannya tersebut setelah Premier League, liga sepak bola teratas di Inggris, menunda semua pertandingan pada akhir pekan ini.
Pada akhir pekan ini, Liga Inggris sejatinya menjadwalkan 10 pertandingan yang termasuk dalam matchweek ketujuh.
Di antara 10 laga tersebut ada duel papan atas yang mempertemukan Manchester City dan Tottenham Hotspur.
Namun, duel papan atas tersebut batal terlaksana pada akhir pekan ini. Demikian juga dengan sembilan laga lain yang semula terjadwal pada pekan ketujuh Liga Inggris.
Ketua Eksekutif Premier League, Richard Masters, mengatakan bahwa penundaan pekan ketujuh Liga Inggris dilakukan untuk menghormati Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat.
Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada usia 96 tahun. Dia pergi meninggalkan kursi tertinggi monarki Inggris Raya yang telah ia duduki selama 70 tahun.
"Untuk menghormati kehidupan dan kontribusinya yang luar biasa kepada bangsa dan sebagai tanda hormat, pertandingan Liga Inggris akhir pekan ini akan ditunda termasuk laga Senin malam," tulis pernyataan Premier League.
Namun, di samping itu, ada sejumlah pihak yang menyayangkan penundaan laga Liga Inggris.
Pihak yang menyayangkan penundaan laga tersebut bukan tidak ingin menghormati Ratu Elizabeth II.
Mereka justru melihat sepak bola sebagai media yang tepat untuk memberikan penghormatan kepada sang ratu yang telah memimpin Inggris Raya sejak 1952.
Peter Crouch adalah salah satu sosok yang berpikir demikian. Dia membayangkan, jika pertandingan tetap berlangsung, Ratu Elizabeth II akan mendapat penghormatan terbaik melalui sepak bola.
Terlebih lagi, Ratu Elizabeth II dikenal sebagai pemimpin yang punya perhatian besar terhadap olahraga, khususnya sepak bola.
Dilansir dari Kompas.id, Ratu Elizabeth II pernah menghadiri pertandingan Piala FA (70 kali), Olimpiade (20 kali), Piala Dunia (17 kali), dan Liga Champions (7 kali), selama tujuh dekade berkuasa.
"Saya tahu ini hanya sebuah pertandingan dan beberapa hal jauh lebih besar, tetapi bayangkan semua pertandingan tetap berlangsung pada akhir pekan ini," tulis Peter Crouch di akun Twitter pribadinya.
"Ban lengan hitam, momen hening, lagu kebangsaan, band kerajaan bermain, hingga jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan," tulis Peter Crouch.
"Bukankan itu bentuk penghormatan yang lebih baik?" demikian pernyataan Peter Crouch.
Lalu, hal senada juga diutarakan oleh Football Supporters Association (FSA) atau Asosiasi Suporter Sepak Bola di Inggris.
Menurut mereka, asosiasi sepak bola Inggris dan liga telah melewatkan kesempatan untuk memberikan penghormatan khusus melalui sepak bola.
"Kami percaya sepak bola adalah yang terbaik untuk menyatukan orang-orang pada saat gembira maupun duka," tulis pihak FSA.
"Sebagian besar pendukung ingin pergi ke pertandingan akhir pekan ini dan memberi penghormatan kepada Ratu bersama sesama penggemar yang lain," begitu lanjutan pernyataan FSA.
https://bola.kompas.com/read/2022/09/10/16000088/bayangkan-jika-liga-inggris-tetap-digelar-untuk-ratu-elizabeth-ii-