KOMPAS.com - Bali United tersungkur di kandang sendiri saat menjamu Arema FC pada pekan keempat Liga 1 2022-23.
Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (13/8/2022) malam, Bali United menyerah 1-2.
Gol Arema FC dicetak Abel Camara pada babak pertama dan gol bunuh diri Ricky Fajrin pada pengujung babak kedua. Bali United hanya bisa membalas melalui Privat Mbarga.
Hasil ini menodai start awal nan prima yang diraih Bali Unted saban bermain di rumah sendiri.
Dalam dua laga sebelumnya, Bali United selalu meraih hasil positif. Persija Jakarta dan RANS Nusantara FC merasakan hasil pahit ketika bertamu ke sana.
Selain itu, tim berjuluk Serdadu Tridatu juga punya rekor yang sangat memukau tiap kali menjamu Arema FC di pulau Bali. Mereka selalu menang dalam empat pertemuan terakhir.
Alhasil, kekalahan itu disorot oleh banyak orang. Hanya saja, Bali United punya pendapat berbeda soal kekalahan yang dialami pada pertandingan tersebut.
Kepemimpinan dan ketegasan wasit di lapangan jadi sorotan kubu Bali United.
Wasit Utama Faulur Rosy kerap kali meloloskan sejumlah pelanggaran yang dilakukan pemain Arema FC. Beberapa pelanggaran keras juga tidak diperingatkan oleh wasit lewat kartu kuning.
"Saya rasa permainan sudah bagus, tapi sayang wasit kurang melihat bahwa di pertandingan ada banyak pelanggaran. Privat itu beberapa kali dilanggar tapi enggak dibilang pelanggaran," ucap pemain sayap Bali United Novri Setiawan.
Pada pertandingan ini, catatan pelanggaran Arema FC ada 18 kali dan Bali United 12 kali. Wasit mengeluarkan dua kartu kuning dan tidak ada kartu merah.
Novri Setiawan menilai, ketegasan wasit membuat jalannya pertandingan berbeda.
Momen-momen serangan Bali United kerap hilang karena dilanggar tapi pada saat yang sama wasit tidak menganggapnya pelanggaran.
"Ini jadi sebuah pelajaran. Inilah sepak bola ada kalah dan menang. Yang penting pemain sudah berusaha semaksimal mungkin," tutur mantan pemain Persija Jakarta.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra terlihat beberapa kali kesal dan mempertanyakan ketegasan wasit dari pinggir lapangan.
Akan tetapi, ia tidak mau banyak berkomentar seusai laga. Menurutnya, apa yang sudah terjadi tidak bisa diubah.
"Soal wasit saya nggak mau komentar. Saya pikir kalian bisa lihat sendiri. Sebagai wartawan kalian bisa tulis sendiri di sana. Lebih bagus saya tidak komentar," pungkas pelatih yang biasa disapa Teco.
https://bola.kompas.com/read/2022/08/14/16200048/bali-united-vs-arema-fc--tuan-rumah-sorot-ketegasan-dan-kepemimpinan-wasit