Pujian untuk Debut Charles De Ketelaere bersama AC MIlan

KOMPAS.com - AC Milan memulai pertahanan gelar juara Serie A mereka dengan kemenangan 4-2 melawan Udinese, Minggu (14/8/2022) dini hari WIB.

Tak hanya memulai Liga Italia 2022-2023 dengan tiga poin penuh, para fans AC Milan yang datang ke San Siro hari itu juga bisa melihat aksi pemain baru mereka, Charles De Ketelaere, beraksi.

Pembelian termahal AC Milan era Paolo Maldini tersebut masuk ke lapangan untuk menggantikan Brahim Diaz pada menit ke-71.

De Ketelaere menempati posisi maju di lapangan tengah dan beroperasi di belakang striker.

Debutnya pun berlangsung solid dengan ia mencatatkan sembilan operan akurat dari 10 usaha dengan menciptakan satu umpan kunci.

Selain itu, ia juga sukses dalam dua upaya dribel melewati lawan.

Penampilan apik pemain timnas Belgia ini melengkapi kemenangan AC Milan yang datang berkat gol-gol Theo Hernandez (11' penalti), Ante Rebic (15' dan 68'), serta Brahim Diaz (46').

Tak ayal, pujian pun datang dari berbagai pihak.

Salah satunya adalah dari eks striker yang pernah membela dua kubu Milan, Giampaolo Pazzini.

"Saya melihatnya bermain bagus dan langsung penuh dengan hasrat untuk menang," ujar pria yang kini berusia 38 tahun itu kepada DAZN.

"Ia tak hanya punya kemampuan teknis tetapi bisa membaca dan mengerti permainan."

"Dirinya selalu tersedia untuk menerima bola. Ia bisa bermain di tiga peran di belakang striker."

"Saya terkesima dengan kepribadiannya, dia selalu meminta bola dari rekan-rekannya," lanjut Pazzini.

"Melakukan itu di stadion San Siro yang penuh suporter sungguh tak mudah."

Pujian sama tingginya datang dari komentator televisi terkemuka Italia, Lele Adani.

"Ia adalah pemain juara yang bisa melihat permainan, melakukan umpan segitiga, assist, dan dapat mencetak gol," tuturnya seperti dikutip di Sportweek.

"De Ketelaere bisa memilih operan dengan bagus dan mengeksekusinya lewat kemampuan teknis tinggi."

Kendati demikian, pelatih Pioli meredam pujian-pujian tersebut. Baginya, pemain berusia 21 tahun itu masih perlu banyak belajar.

"Ia memberi impresi positif," ujar Pioli. "Dirinya pemain sangat cerdas, ia bisa membaca situasi dengan baik."

"Namun, musim panasnya tak ideal. Dirinya tak berada dalam kondisi terbaik."

"Talentanya tak diragukan lagi tetapi ia datang dari liga berbeda dan perlu waktu untuk memahami sepak bola yang kami mainkan," tuturnya menutup.