Misi Terselubung Timnas U19 Indonesia jika TC di Belanda...

KOMPAS.com - Mencari pemain keturunan menjadi misi terselubung timnas U19 Indonesia jika melakoni pemusatan latihan di Belanda.

Timnas U19 Indonesia rencananya bakal menggelar pemusatan latihan d Eropa. Belanda jadi salah satu destinasinya.

Selain Belanda, Portugal dan Spanyol, juga menjadi opsi skuad Garuda Nusantara untuk menempa diri sebelum tampil di Piala Dunia U20 2022.

Berbicara soal lokasi TC pasukan Shin Tae-yong, Manajer timnas U19 Indonesia Endri Erawan lebih memilih Belanda.

Selain untuk latihan, TC di Belanda, menurut Endri, juga bisa dimanfaatkan buat mencari pemain keturunan untuk dinaturalisasi.

"Kenapa dari Belanda karena di negara itu banyak pemain keturunan Indonesia di sana," ucap Endri Erawan, dikutip dari laman PSSI, Rabu (20/7/2022).

"Jadi ke depan kalau mau melakukan pemusatan latihan lebih baik di Belanda," kata Endri Erawan menambahkan.

Pemustan latihan di Belanda juga bisa digunakan untuk mengukur kekuatan timnas U19.

"Selain bisa melihat calon pemain naturalisasi di sana, klub-klub di Belanda juga sangat kuat, sehingga ketika uji coba sangat bermanfaat," kata Endri.

Pernyataan Endri soal naturalisasi pemain untuk timnas U19 Indonesia juga digaungkan oleh Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong secara tidak langsung menilai bahwa timnas U19 Indonesia bakal sulit bersaing di Piala Dunia U20 2023 dengan menggunakan skuad yang ada.

Oleh sebab itu, Shin Tae-yong Shin Tae-yong merasa timnas U19 Indonesia perlu menambah amunisi anyar, termasuk pemain dari program naturalisasi.

"Khusus untuk tim U19 membutuhkan pemain baru termasuk program naturalisasi," ucap Shin Tae-yong.

"Ini harus dilakukan karena persaingan di Piala Dunia U20 akan berjalan keras, ketat, dan berat sehingga dibutuhkan pemain yang benar-benar siap dari sisi apapun," imbuhnya.

"Saat tampil di Piala Dunia U20, kita akan menghadapi tim dengan postur yang tinggi-tinggi dan kekar. Jadi tentu di tim ini butuh pemain baru termasuk pemain naturalisasi," tutur Shin Tae-yong.