Final Piala Presiden 2022: Pengalaman Juara Jadi Modal Milo Bimbing Borneo FC Tandang ke Arema FC

KOMPAS.com - Milomir Seslija tak asing lagi menghadapi final Piala Presiden. Sang pelatih punya pengalaman ketika mengantarkan Arema FC ke final Piala Presiden 2019.

Kala itu, Milomir Seslija mengakhiri perjuangan timnya dengan membawa Arema FC juara.

Dalam partai final, ia membimbing tim berjuluk Singo Edan menahan imbang 2-2 Persebaya Surabaya dalam laga tandang di Stadion Gelora Bung Tomo.

Kemudian, mereka meraih kemenangan 2-0 di kandang sendiri sehingga Arema FC mengangkat trofi pra-musim tersebut.

Pengalaman ini menjadi modal Milomir Seslija membimbing Borneo FC menjalani leg pertama final Piala Presiden 2022 melawan mantan timnya Arema FC, Kamis (14/7/2022) malam WIB.

Sama seperti 2019, pada leg pertama ini Borneo FC tandang ke Stadion Kanjuruhan Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.

“Arema masih seperti rumah kedua saya dan masih ada di hati saya. Tapi sekarang kondisinya terbalik. Saya untuk Samarinda,” tutur pelatih asal Bosnia.

“Orang-orang Samarinda sudah menikmati pertandingan-pertandingan yang kami suguhkan di Piala Presiden dari babak penyisihan sampai semifinal. Sekarang kami akan melanjutkan perjalanan, tentunya datang untuk mengalahkan (Arema FC),” imbuhnya.

Milomir Seslija memiliki ambisi besar menjadi juara bersama Borneo FC. Baginya, gelar juara akan menyempurnakan kebahagiaan pendukung Borneo FC yang musim ini tengah berusaha menjadi tim terbaik di Indonesia.

Selain itu gelar juara juga menjadi balasan atas kepercayaan penuh manajemen dan tim kepadanya.

“Saya juga ucapkan terima kasih kepada official dan manajemen karena sudah mempersiapkan untuk tim ini,” kata pelatih berlisensi UEFA Pro.

“Pengalaman saya ketika manajemen tim mengeluarkan uang selalu menanyakan ini untuk apa tapi di Borneo tidak, kita meminta ini langsung didatangkan,” imbuhnya.

Soal pertandingan melawan Arema FC, ia menegaskan tidak akan mudah. Ia tahu betul saat Arema FC bermain di kandang sendiri nyaris tak terkalahkan.

Namun bukan berarti tidak bisa dikalahkan. Tiga kali menjadi pelatih Arema FC membuatnya mengenal baik seluk beluk tim kebangaan Aremania itu.

“Mengalahkan Arema di Kanjuruhan, tidak banyak yang bisa melakukan itu. Kuncinya adalah termotivasi, friendship dan tidak terpengaruh.”

“Saya yakin pemain saya mampu melakukan itu,” pungkasnya.