KOMPAS.com - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll melayangkan kritik pedas kepada penyelenggara Piala Presiden 2022.
Ia menyoroti kualitas lapangan latihan Persija yang disediakan untuk mempersiapkan babak penyisihan Grup B menghadapi Madura United, Selasa (28/6/2022) malam.
Ia mengatakan kualitas lapangan latihan Persija Jakarta tidak memenuhi kriteria kelayakan untuk menggelar latihan profesional.
Bahkan ia menyamakannya dengan ladang gembala sapi di Jerman.
“Untuk berlatih setiap hari di lapangan seperti ini mustahil. Ini memalukan, karena kami berisiko mengalami cedera, kam tidak bisa menjalankan sesi latihan dengan baik,“ ujar pelatih asal Jerman.
“Saya senang kami tidak lama berada di sini, karena kami tidak bisa latihan dengan lapangan seperti ini. Saya tidak percaya ini bisa terjadi.”
“Di Jerman kami mengirimkan sapi ke lapangan seperti ini, bukan pemain sepak bola,“ imbuhnya.
Tidak hanya soal kualitas, Thomas Doll juga makin kecewa karena jarak tempuh ke lapangan yang dianggap terlalu jauh.
Dari hotel ke lapangan latihan membutuhkan waktu 30 menit perjalanan dan 30 menit lagi untuk kembali.
“Artinya kami kami menghabiskan waktu 1 jam di bus untuk berlatih dengan kondisi lapangan seperti ini,“ keluh pelatih berusia 56 tahun.
“Jadi saya rasa ini bagus kami hanya punya satu kali sesi latihan di sini, karena memang mustahil latihan di lapangan seperti ini,” sindirnya.
Thomas Doll pun menegaskan kritiknya tersebut bukan untuk menyalahkan Borneo FC sebagai tuan rumah.
Namun, ia mengkritik semua pihak-pihak terkait untuk bisa lebih baik lagi dalam menyelenggarakan turnamen.
Sebab animo fans untuk menyaksikan turnamen Piala Presiden 2022 sangat tinggi. Karenanya ia berharap bisa diiringi dengan kualitas penyelenggaraan yang mumpuni.
“Jadi kalian harus menyediakan lapangan yang lebih bagus untuk tim,“ pungkasnya.
Persija dipastikan sudah tersingkir. Laga melawan Madura United tak lagi menentukan karena mereka tidak lolos ke babak perempat final turnamen ini.
https://bola.kompas.com/read/2022/06/28/09002988/kritik-thomas-doll-soal-kualitas-lapangan-latihan-persija-di-samarinda