Terima Kasih, Mantra RANS Nusantara FC Menuju Piala Presiden 2022

SAMARINDA, KOMPAS.com – Petualangan RANS Nusantara FC di Piala Presiden 2022 segera dimulai. Mereka akan menjalani laga perdana babak penyisihan Grup B menghadapi Barito Putera di Stadion Segiri Samarinda, Selasa (14/6/2022) sore.

Piala Presiden 2022 menjadi momen pertama RANS Nusantara FC mentas di kompetisi resmi setelah mereka promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia, Liga 1 2022-2023.

Pertandingan kontra Barito Putera disambut rendah hati oleh pelatih RANS Nusantara FC, Rahmad Darmawan.

Rahmad Darmawan menyadari skuad besutannya yang berstatus sebagai tim promosi, masih belum pantas sesumbar dalam peta persaingan di Piala Presiden 2022.

Apalagi, RANS Nusantara FC tergabung dalam grup berisi tim sarat pengalaman di level atas seperti Borneo FC, Barito Putera, Madura United, dan Persija Jakarta.

Rahmad Darmawan yang biasa disapa RD pun tidak pasang target muluk-muluk. Ia hanya mengucap sebuah "mantra", terima kasih.

Fokusnya adalah memantas pemain secara tim maupun secara individu, untuk kompetisi di Liga 1 2022-2023 nanti.

“Terima kasih kita ada di Borneo dengan empat tim yang akan menjadi kompetitor kita di Piala Presiden ini."

"Kenapa saya bilang terima kasih, karena ada kesempatan untuk kita bermain dengan tim yg levelnya mungkin lebih dari kita dengan empat kali pertandingan,“ ujar RD.

“Ini menjadi persiapan kami menghadapi kompetisi. Kami datang tentu dengan semangat dan ingin memanfaatkan momen ini menjadi ajang buat kita, di mana dalam sebuah pertandingan yang mendekati pertandingan yang sesungguhnya, kompetisi nanti,” kata RD menambahkan.

Rahmad Darmawan menegaskan RANS Nusantara FC tidak akan sekadar menjadi tim penggembira.

Justru, pada turnamen Piala Presiden 2022 ini, RD ingin membiasakan pemainnya dengan target.

Supaya pemain juga punya rasa tanggung jawab terhadap klub.

“Ya sudah saya sampaikan kita belajar untuk mematok target supaya pemain ada dalam satu proses psikologi untuk mereka adaptasi dengan yang namanya beban atau target dalam sebuah pertandingan,” kata RD mengakhiri.