Hasil akhir laga pembuka Piala Presiden 2022 Persis vs PSS juga menghadirkan makna tersendiri buat Seto Nurdiyantoro.
Sang pelatih PSS Sleman kini tidak terkalahkan di Stadion Manahan, melawan Persis Solo, dalam tiga laga terakhir.
Sebelum ini, ketika Seto masih menjadi Pelatih PSIM Yogyakarta, ia mampu mencatat kemenangan 1-0 dan hasil imbang 0-0 atas Persis Solo di Manahan.
Usai laga Persis vs PSS, Seto Nurdiyantoro mengomentari pencapaian unik itu, sembari tak menutup kemungkinan dirinya akan bisa berkarier di Solo suatu hari nanti.
"Saya tidak berpikir ke sana, tetapi ini kebetulan saja. Apakah nanti saya bernasib di sini dua atau tiga tahun lagi juga belum tahu. Tetapi, jelas saya di PSS Sleman," tutur Seto Nurdiyantoro usai laga Persis vs PSS.
Pelatih tim beralias Super Elang Jawa tersebut berujar catatan tak terkalahkan dalam tiga laga beruntun dirinya saat melawan Persis Solo bisa terjadi karena dia selalu ingin memberikan yang terbaik.
Selain itu, Seto juga mengomentari soal sesumbarnya jelang laga versus Persis. Ia sempat menyebut PSS akan merepotkan Persis.
"Bukan kami yang merepotkan, tapi kami yang kerepotan," ujar Seto Nurdiyantoro.
"Kami harus belajar, tentang konsistensi. Babak pertama kita bisa mengimbangi, tapi kedua sedikit ada penurunan. Kita evaluasi," katanya.
"Masih ada pembelajaran, memang kiper (M. Ridwan) tampil baik. Masih ada kiper lain, Jandia (Eka Putra). Artinya, mereka bakal berkompetisi. Kami yang belajar, kami yang kerepotan melawan Persis Solo," ucap Seto melanjutkan.
Seto juga mengakui adanya penurunan permainan, entah secara fisik atau karena dampak pergantian pemain. Seto pun mengakui timnya belum sepenuhnya siap saat menghadapi Persis Solo, karena persiapan mepet.
https://bola.kompas.com/read/2022/06/12/04000018/piala-presiden-2022--dibuka-skor-seri-persis-vs-pss-dan-rekor-seto-nurdiyantoro