Final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid sudah dilangsungkan di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Minggu (29/5/2022).
Real Madrid juara Liga Champions 2022 setelah mengalahkan Liverpool 1-0.
Gol Vinicius Junior pada menit ke-59 memastikan Los Blancos meraih gelar ke-14 di kompetisi elite benua biru tersebut.
Selain bintang muda asal Brasil itu, Courtois juga tampil gemilang sehingga pantas disebut sebagai pahlawan Real Madrid.
Bagaimana tidak, Courtois melakukan sembilan kali penyelamatan dalam laga Liverpool vs Real Madrid di final Liga Champions 2022.
Dilansir dari Squawka, Courtois menjadi kiper pertama yang melakukan sembilan penyelamatan dalam satu pertandingan Liga Champions sejak data dihimpun pada 2003-2004.
Penampilan kelas dunia tersebut pun menobatkannya menjadi Player of the Match atau Pemain Terbaik di final UCL
Berdasarkan rilis resmi LaLiga yang diterima Kompas.com, ada sejumlah fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui soal Courtois.
Pemain asal Belgia itu awalnya seorang bek kiri untuk tim pertamanya, Bilzerse Waltwilder.
Namun, ketika dia tiba di Genk, tim pelatih melihat keahliannya bermain sebagai kiper dan memutuskan untuk mencobanya di posisi tersebut.
Baru pada usia tujuh atau delapan tahun, dia menjadi kiper untuk pertama kalinya.
Kemudian, kehebatan Courtois di bawah mistar gawang membuatnya naik ke tim senior untuk melakukan debutnya pada tahun 2009 melawan Gent.
Kiper berpostur 200 cm itu mengungkapkan bahwa bakatnya sebagai penjaga gawang sebagian karena faktor genetik, sejak orang tuanya dulu bermain bola voli.
"Mereka (orang tua Courtois ) adalah pemain voli dan ini adalah olahraga di mana Anda membutuhkan orang-orang tinggi untuk bermain dengan sangat cepat," kata Courtois dalam sebuah wawancara dengan Real Madrid TV.
"Sejak saya masih kecil, saya biasa bermain di taman dan bermain voli pantai. Itu juga membuat saya mahir menjadi penjaga gawang, dan itu banyak membantu saya," tuturnya.
"Memiliki tinggi hampir dua meter dan bisa bergerak dengan cepat berarti Anda bisa menangkis banyak bola," ungkapnya.
Meskipun orang tuanya tidak bermain di level profesional, saudara perempuannya, Valerie, mampu melakukannya.
Valerie Courtois (31 tahun) bermain sebagai libero untuk Stade Francais Paris Saint Cloud, dan untuk tim bola voli nasional Belgia.
Dia juga pernah dinobatkan sebagai libero terbaik di Kejuaraan Eropa pada 2013.
"Saya selalu melakukan lompatan kecil. Ketika kami bermain di kandang, saya merayakannya dengan para penggemar," ujar Courtois.
"Tetapi, di stadion tandang, pendukung tim lawan tidak selalu senang dengan Anda, dan mereka menyoraki kami," tuturnya.
"Saya selalu menyentuh kedua tiang dan mistar gawang, ketika rekan tim saya kembali ke sisi lapangan kami, kami membuat gerakan dengan jari-jari kami," ucap kiper berusia 30 tahun itu.
Oleh karena itu, Courtois dikenal karena kecintaannya pada Esports dan dia bahkan terlihat berbagi layar dengan streamers terkenal.
Pada Juni 2020, Courtois dan Iglesias membeli tim sepak bola di wilayah Madrid, Inter de Madrid, yang berganti nama menjadi DUX Internacional de Madrid dan bermain di liga Primera Division RFEF.
https://bola.kompas.com/read/2022/06/01/07000088/4-fakta-menarik-tentang-courtois--pahlawan-real-madrid-yang-pernah-jadi-bek-kiri
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.