KOMPAS.com - Erik ten Hag sudah menentukan tanggal awal pramusim Man United. Ronaldo dan Man United mesti siap-siap dibuat “bosan”.
Erik ten Hag sudah menjalani sesi konferensi pers perdananya sebagai pelatih baru Man United, Senin (23/5/2022).
“Kami ingin menghibur. Namun, pada akhirnya, tujuannya adalah memainkan sepak bola fantastis,” kata Erik ten Hag seperti dilansir dari Sky Sports.
Erik ten Hag yang musim lalu mengantar Ajax menjuarai Eredivisie, kompetisi tertinggi Liga Belanda, 2021-2022, juga sudah menentukan tanggal pramusim Man United.
Cristiano Ronaldo dkk akan mulai menempa diri menuju musim 2022-2023 per tanggal 27 Juni mendatang.
“Cara kami melakukannya, dengan permainan dominan dan mendikte lawan, itulah cara yang juga ingin saya terapkan di Man United,” ujar Ten Hag.
Sesi pramusim akan krusial. Sebab, itulah kesempatan terbaik Ten Hag melakukan transfer ide ke kepala anak asuhnya.
Menurut penuturan kolega Ten Hag, latihan awal bersama sang pelatih 52 tahun itu bisa terasa sangat menjemukan.
Sepak bola ofensif dengan operan mengalir ala Ten Hag memang tak tercipta secepat kedipan mata. Ada proses panjang di dalamnya.
Guna memastikan filosofi sepak bolanya terpahami secara sempurna oleh pemain, Ten Hag sering melakukan repetisi dalam latihan.
Beberapa menu latihan terus diulang-diulang agar pemain terbiasa dan menjadi otomatis.
“Dia banyak melakukan repetisi,” kata rekan satu ruang ganti Ten Hag kala masih aktif bermain di FC Twente, Boudewijn Pahlplatz, seperti dilansir dari Sky Sports.
“Itu hampir menjadi masalah buatnya di awal karier bersama Utrecht dan Ajax. Dia melatih mereka sangat keras dan sangat lama untuk mengajarkan filosofinya kepada pemain.”
“Itu membutuhkan waktu berjam-jam. Para pemain Utrecht dan Ajax tak terbiasa dengan itu,” ujar Pahlplatz menyinggung awal karier sang teman kala menukangi Utrecht (2015-2017) dan Ajax ( 2017-2022).
“Dia membawa filosofi baru dan itu menjadi sebuah kesulitan baginya pada awal-awal. Dia begitu menuntut kepada pemain,” ujar Pahlplatz menambahkan.
Penuturan serupa diungkapkan oleh eks anak asuh Ten Hag di Go Ahead Eagles, Sjoerd Overgoor.
Overgoor dibuat bosan oleh menu latihan Ten Hag, yakni 11 vs 0. Pada sesi tersebut, pemain diminta bermain melawan musuh imajinatif dan bola yang hanya ada di pikiran mereka.
“Setelah empat pekan melakukan 11 melawan 0, kami berpikir ‘Apa ini? Sangat membosankan’. Namun, setelah beberapa bulan musim berjalan ada sejumlah pertandingan di mana kami tahu apa yang perlu diperbuat dan setiap orang melihat hal serupa,” ujar Overgoor.
“Itu sangat jelas dan berhasil,” ujar Overgoor menambahkan.
Menurut Overgoor, Man United jelas punya materi pemain yang lebih berkualitas dan mewah ketimbang Go Ahead Eagles asuhan Ten Hag pada rentang 2012-2013.
Sehingga, Ronaldo dkk barangkali tak akan membutuhkan latihan 11 vs 0 yang sempat dilalui Overgoor.
Namun, konsep Ten Hag melakukan repetisi menu latihan untuk mencapai kesempurnaan diyakini tak akan berubah.
“Pada akhirnya, seorang manajer adalah 24 jam tujuh hari. Anda hidup untuk sepak bola dan jika ingin mempersiapkan musim dan apabila Anda mesti mempersiapkan tim dari laga ke laga, kami mesti bermain setiap tiga hari, jadi itu total soal sepak bola,” kata Ten Hag.
“Anda tidur dan hidup dengan sepak bola,” ujar Ten Hag dalam sesi interviu dengan situs resmi Man United baru-baru ini.
https://bola.kompas.com/read/2022/05/24/20200058/erik-ten-hag-akan-bikin-bosan-ronaldo-dan-man-united