KOMPAS.com - AC Milan disebut sang pelatih, Stefano Pioli, bertahan seperti binatang. Pertahanan “binatang” Milan menjadi penjegal asa Inter menggapai 2 bintang.
AC Milan menasbihkan diri sebagai raja Serie A Liga Italia 2021-2022 usai menundukkan Sassuolo 3-0 di Mapei Stadium, Minggu (22/5/2022).
Kemenangan Milan di markas Sassuolo hadir berkat gol-gol Olivier Giroud (17’, 32’) dan Franck Kessie (36’).
Milan asuhan Pioli pun memastikan sang rival sekaligus klub tetangga, Inter Milan, musim ini gagal mewujudkan mimpi menggapai dua bintang.
Menuju Serie A Liga Italia 2021-2022, Inter mengusung harapan menyematkan simbol dua bintang, penanda raihan scudetto ke-20, di atas logo mereka.
Raihan scudetto Inter sementara mesti tertahan di angka-19. Mereka kini setara dengan AC Milan yang juga punya 19 titel juara Liga Italia.
Juventus masih menjadi satu-satunya klub Serie A yang punya privilese menyematkan lebih dari satu bintang di atas logo klub.
Modal utama AC Milan untuk mengganjal langkah Inter menuju raihan 2 bintang tak lain adalah pertahanan “binatang”
“Kami berani, terutama secara defensif, yang memberi kami keunggulan sebab kami tak kebobolan dalam banyak pertandingan,” ujar Stefano Pioli usai AC Milan menekuk Sassuolo pada pekan pamungkas Serie A 2021-2022.
“Kami bertahan seperti binatang ketika lawan menguasai bola,” ujar Stefano Pioli lagi, seperti dikutip dari Football Italia.
Anak asuh Pioli bak binatang yang siap menerkam mangsa kala memburu bola dari kaki lawan.
Kemenangan atas Sassuolo membuktikan pernyataan Pioli tersebut. Semua gol Milan tercipta lewat skema transisi cepat.
Gol pembuka yang diciptakan Giroud bermula dari keberhasilan Rafael Leao menyerobot penguasaan bola dari kaki bek Sassuolo, Kaan Ayhan.
Skenario serupa berlaku pada gol kedua yang juga dibukukan Giroud. Pressing alias tekanan intens Rafael Leao membuat palang pintu Sassuolo, Gian Marco Ferrari, panik lalu kehilangan bola.
Rafael Leao lantas meneruskan akselerasinya yang diakhiri dengan operan tarik kepada Giroud.
Pada proses gol ketiga, giliran Rade Krunic yang memamerkan kegigihan memburu bola. Sang gelandang Bosnia-Herzegovina mencuri bola dari penguasaan Maxime Lopez, sebelum memberikannya kepada Leao yang lantas melepas assist buat Kessie.
Keberadaan banyak darah muda membuat AC Milan tak kesulitan dan punya cukup tenaga untuk menerapkan pressing intens.
Musim ini, melansir dari FBREF, Milan asuhan Pioli merupakan salah satu tim terbaik Serie A dalam urusan pressing.
Tercatat tim beralias I Rossoneri (Si Merah-Hitam) melakukan 6.144 pressing, atau cuma kalah banyak dari Genoa (6.405 pressing).
Sebutan binatang kepada para personel AC Milan kala memburu bola tampak tak mengada-ada jika melihat rapor pertahanan Davide Calabria dkk.
Dalam 38 pertandingan musim ini, Rossoneri terhitung melalui 18 di antaranya tanpa menderita kebobolan.
Perinciannya, Mike Maignan mencatat 17 clean sheet dalam 32 kali penampilan. Sementara itu, sang deputi di bawah mistar gawang Rossoneri, Ciprian Tatarusanu, sekali tak kemasukan dalam enam pertandingan.
https://bola.kompas.com/read/2022/05/23/19000028/ac-milan-dan-pertahanan-binatang-penyebab-inter-gagal-gapai-2-bintang