Rawan Kebablasan, Pelatih Fisik Persis Solo Bagi Tips Rayakan Lebaran dengan Fit

KOMPAS.com - Pelatih fisik Persis Solo, Sofie Imam Faizal, mengingatkan para pemain profesional Liga Indonesia untuk tetap bijaksana dalam merayakan hari raya Idul Fitri.

Lebaran tahun ini bakal menjadi tantangan berat bagi pemain karena menjadi ajang melepas kerinduan bersama keluarga setelah dua tahun yang serba terbatas akibat pandemi Covid-19.

Kondisi tersebut berpotensi membuat pemain-pemain profesional rawan kebablasan dalam menjaga tubuh. Padahal, mayoritas klub sudah mulai memasuki masa persiapan musim baru tepat setelah Lebaran.

Sofie Imam pun berbagi tips kepada pemain supaya kondisi tubuh tetap bugar dan prima tanpa mengganggu khidmatnya menyambung silaturahmi.

“Tubuh memerlukan waktu untuk adaptasi dengan kondisi normal kembali. Banyak aspek yang harus dilihat dari start latihan, pola makan, dan aktivitas Hari Raya,” ujar mantan pelatih fisik Sabah FC kepada Kompas.com.

“Agar menjaga fisik di Hari Raya tetap bugar, pertama memperbaiki pola makan.”

“Menghindari makanan berlemak dan bersantan setelah Lebaran, sebaiknya hindari menyantap makanan rumahan yang tinggi lemak dan dibuat dari santan."

"Jika tidak bisa menahan diri, berat badan kemungkinan terus naik,” imbuhnya.

Pemain juga harus mengatur porsi makan dan pandai memilih makanan serta makan dengan porsi secukupnya dan tidak berlebihan.

“Berhenti makan saat kenyang. Sesuai ajaran dari sunnah, selalu sediakan ruang bagi pencernaan untuk makanan, udara, dan air,” ucapnya.

Selain makanan berlemak dan bersantan, Sofie Imam juga minta pemain membatasi makanan mengandung gula berlebihan dan memperbanyak minum air.

Asupan air sangat penting untuk menyeimbangkan kembali cairan dalam tubuh setelah puasa.

“Walau sedang tidak melakukan banyak aktivitas, tetap saja kebutuhan tubuh akan dua liter air per hari harus tetap dipenuhi. Memperbaiki pola minum setelah usai puasa dan Lebaran sangat dibutuhkan bagi kesehatan tubuh,” ujar mantan pelatih fisik Timnas Indonesia.

Tips selanjutnya, para pemain juga tetap menyediakan waktu untuk berolahraga. Tidak perlu lama-lama cukup satu jam dengan intensitas rendah ke intensitas tinggi jika terbiasa.

“Bisa dari stretching sampai jalan kaki dan jogging. Bisa dilakukan pagi atau sore dengan durasi satu jam,” imbuhnya.

Tak kalah penting, pemain harus menyediakan waktu cukup untuk beristirahat.

Ini menjadi tantangan besar karena saat Lebaran, para pemain harus menentukan skala prioritas untuk bersilaturahmi atau istirahat.

“Umumnya, waktu istirahat saat menjelang dan setelah Lebaran berkurang karena dipakai untuk hal lain, misalnya silaturahmi,” pungkasnya.