KOMPAS.com - Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, masih enggan memberi kepastian terkait masa depannya bersama kubu Anfield.
Mo Salah menolak berbicara panjang soal perkembangan negosiasi kontraknya dengan kubu Liverpool dalam wawancara dengan Sky Sports yang rilis pada Jumat (8/4/2022),.
Kontrak penyerang asal Mesir tersebut di Liverpool sebenarnya baru akan berakhir pada Juni 2023.
Namun, Salah terus diberitakan akan hengkang musim depan setelah menolak tawaran perpanjangan kontrak dari kubu The Reds pada Desember 2021.
Tawaran Liverpool yang ditolak Mo Salah dikabarkan adalah kontrak empat tahun sampai Juni 2027 dengan gaji 400.000 pound per pekan.
Negosiasi kedua belah pihak terhenti sementara karena Salah dikabarkan meminta Liverpool menaikkan gajinya menjadi 500.000 pound atau sekitar Rp 9,7 miliar per pekan.
Menurut laporan beberapa media Inggris, manajemen Liverpool disebut khwatir struktur gaji tim secara keseluruhan akan rusak jika memenuhi permintaan pemain berusia 29 tahun tersebut.
Salah pun memilih irit bicara ketika ditanya soal perkembangan negosiasi dengan timnya.
Dirinya bahkan tidak bisa menyatakan negosiasi dengan Liverpool berjalan ke arah positif atau negatif.
Kapten timnas Mesir itu hanya bisa memastikan bahwa prioritasnya adalah bertahan bersama kubu Anfield.
"Saya tidak bisa mengatakan iya atau tidak," kata Mo Salah ketika mendapat pertanyaan apakah dia percaya diri negosiasi kontraknya di Liverpool akan tuntas dalam waktu dekat.
"Saya sudah mengatakan berkali-kali keinginan saya (bertahan di Liverpool). Saya tidak bisa menjelaskan panjang lebar soal kontrak karena sekarang adalah waktu yang sensitif," tutur Mo Salah.
"Hanya itu yang bisa saya katakan. Mudah-mudahan kita akan lebih optmistis melihat apa yang akan terjadi nanti," ujar Mo Salah.
Salah satu faktor yang membuat Mo Salah enggan membicarakan kontraknya adalah jadwal padat Liverpool sepanjang April 2022.
Secara keseluruhan, Liverpool akan melakoni delapan pertandingan penting di tiga kompetisi berbeda selama bulan keempat ini.
Rinciannya adalah lima laga Liga Inggris, dua pertandingan perempat final Liga Champions kontra Benfica, dan semifinal Piala FA melawan Manchester City.
Delapan laga tersebut akan sangat menentukan nasib Liverpool yang sedang berambisi menyapu bersih empat gelar musim ini.
Terkini, Liverpool sudah berhasil melewati dua ujian awal dengan mengalahkan Watford 2-0 (Liga Inggris) dan Benfica 3-1 (leg pertama perempat final Liga Champions).
Dua kemenangan itu membuat Liverpool berhasil terus menempel Manchester City di klasemen Liga Inggris dan selangkah lagi melangkah ke semifinal Liga Champions.
Liverpool saat ini menempati peringkat kedua klasemen Liga Inggris dengan koleksi 72 poin dari 30 pertandingan.
The Reds, julukan Liverpool, untuk sementara hanya tertinggal satu angka dari sang juara bertahan Man City yang duduk di puncak klasemen.
Persaingan Liverpool dan Man City akan semakin memanas dalam sepekan ke depan. Sebab, kedua tim elite ini akan bertemu dua kali dalam sepekan.
Pertama, Liverpool akan bertandang ke markas Man City, Stadion Etihad, untuk melakoni laga pekan ke-32 Liga Inggris, Minggu (10/4/2022).
Lima hari berselang, kedua tim akan saling berhadapan di Stadion Wembley pada semifinal Piala FA, Sabtu (16/4/2022).
Kedalaman skuad Liverpool akan diuji karena mereka juga harus melakoni leg kedua perempat final Liga Champions kontra Benfica tiga hari sebelum semifinal Piala FA.
Jadwal padat Liverpool itulah yang membuat Mo Salah masih enggan membicarakan masa depannya.
"Kami sekarang berada dalam periode paling penting Liverpool musim ini," kata Mo Salah.
"Saya hanya ingin membicarakan tim dan fokus dengan Liverpool. Itulah hal yang paling penting sekarang," ujar Mo Salah.
"Liverpool harus menang. Saya tidak bisa hanya menjadi berita dan bebricara tentang kotrak. Saya hanya akan fokus dengan Liverpool. Itu saja," tutur Mo Salah menambahkan.
Mohamed Salah sendiri datang ke Liverpool dari AS Roma pada musim panas 2017 dengan banderol awal 36,5 juta pound.
https://bola.kompas.com/read/2022/04/09/10000038/soal-masa-depan-di-liverpool-mo-salah-belum-bisa-beri-kepastian