KOMPAS.com - Kelompok suporter Paris Saint-Germain (PSG) mengotori tembok Parc des Princes dengan coretan bernada kritikan kepada Nasser Al-Khelaifi dan Leonardo.
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekesalan fans setelah tim kebanggaan mereka tersingkir dari Liga Champions.
Sebagaimana diketahui, Paris Saint-Germain tidak bisa melangkah lebih jauh di Liga Champions 2021-2022.
Dilabeli calon juara, klub berjuluk Les Parisiens itu malah terhenti di babak 16 besar. Mereka dijegal oleh Real Madrid.
PSG gagal maju ke perempat final Liga Champions karena kalah agregat 2-3 dari Los Blancos.
Sempat menang 1-0 pada leg pertama di kandang sendiri, PSG justru takluk 1-3 pada leg kedua di Santiago Bernabeu.
Kekalahan tersebut masih menyisakan kecewa di kalangan pendukung garis keras alias Ultras PSG.
Ultras PSG menunjukkan kekesalan mereka saat PSG menjamu Bordeaux di Parc des Princes dalam laga lanjutan Liga Perancis 2021-2022, Minggu (13/3/2022) malam WIB.
Mereka menjadikan Lionel Messi dan Neymar sasaran tembak. Kedua pemain tersebut dicemooh ultras PSG setiap kali membawa bola.
Tidak cukup sampai di situ, menurut laporan dari Goal, Senin (14/3/2022), ultras PSG juga melakukan aksi vandalisme setelah pertandingan usai.
Ultras PSG mengotori dinding Stadion Parc des Princes coretan bernada kasar.
Kali, ini sasaran mereka adalah dua petinggi PSG, yakni presiden Nasser Al-Khelaifi dan Direktur Leonardo.
Mereka menentang keberadaan Nasser Al-Khelaifi dan Leonardo di klub.
Nasser Al-Khelaifi bukan orang yang pantas
Sebelum ini, Ultas PSG sudah mengirim surat terbuka yang ditujukan kepada manajemen PSG.
Intinya, Ultras PSG menyakini bahwa Nasser Al-Khelaifi bukanlah sosok yang tepat untuk klub.
"Kami tidak memiliki ingatan yang pendek. Kami tahu apa yang harus kami bayarkan kepada presiden Nasser Al-Khelaifi tetapi jelas dia bukan orang yang tepat untuk pekerjaan itu," tulis ultras PSG.
https://bola.kompas.com/read/2022/03/14/22200048/setelah-cemooh-messi-dan-neymar-ultras-psg-lakukan-aksi-vandalisme