Kartu Kredit Chelsea Dibekukan, Ini Dampaknya

KOMPAS.com - Pembekuan aset Roman Abramovich oleh Pemerintah Inggris berdampak sampai ke urusan operasional Chelsea.

Roman Abramovich dijatuhi sanksi oleh Pemerintah Inggris sebagai konsekuensi kedekatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Abramovich dianggap terlibat dalam invasi Rusia ke Ukraina dan sekarang seluruh asetnya di Inggris Raya telah dibekukan.

Miliarder berusia 55 tahun itu kini dilarang berbisnis di Negeri Ratu Elizabeth II dan tidak bisa mengeruk keuntungan dari Chelsea lagi.

Selain itu, Roman Abramovich juga mendapat hukuman berupa larangan perjalanan dan sanksi transportasi.

Hukuman terhadap Abramovich itu juga membuat Chelsea terkena dampaknya.

Klub berjuluk The Blues itu dilarang melakukan aktivitas transfer (merekrut pemain), memperpanjang kontrak pemain, dan bahkan menjual tiket pertandingan.

Efek sanski Roman Abramovich juga terasa sampai ke urusan operasional Chelsea.

Anggaran perjalanan Chelsea untuk laga tandang dibatasi menjadi 20.000 poundsterling (sekitar Rp 375) oleh Pemerintah Inggris.

Sementara, untuk laga kandang, Chelsea tidak boleh mengeluarkan uang lebih dari 500.000 poundsterling (sekitar Rp 9,4 miliar).

Pembatasan itu ternyata juga menimbulkan dampak yang merugikan lain bagi Chelsea.

Dilaporkan The Athletic, Sabtu (12/3/2022), kartu kredit Chelsea dibekukan untuk sementara oleh perusahaan perbankan yang berpusat di London, Barclays.

Barclays membekukan credit card Chelsea karena takut melanggar peraturan pemerintah terkait pembatasan pengeluaraan klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu.

Menurut klaim The Athletic, Chelsea kini tidak bisa membeli bahan bakar bus tim setelah kartu kredit mereka dibekukan.

Terlepas dari segala permasalahan di atas, Chelsea akan menjamu Newcastle United pada pekan ke-29 Liga Inggris 2021-2022.

Laga Chelsea vs Newcastle United dijadwalkan berlangsung di Stadion Stamford Bridge, Minggu (13/3/2022) pukul 21.00 WIB.