KOMPAS.com - Gemuruh teriakan ole serta selebrasi Poznan fan Man City menggarami luka Man United di laga derbi Manchester.
Man City tampil sangat mendominasi dan mereguk kemenangan meyakinkan 4-1 dalam derbi Manchester kontra Man United di Stadion Etihad, Minggu (6/3/2022).
Gol-gol Kevin De Bruyne (5’, 28’) dan Riyad Mahrez (68’, 90+1’) memastikan Kota Manchester berwarna biru pada hari Minggu. Man United hanya bisa sekali membalas lewat gol Jadon Sancho (22’) yang notabene adalah jebolan akademi Man City.
Babak pertama laga Man City vs Man United tampak berjalan seimbang. Namun, cerita berbeda muncul usai jeda, dengan Man City menunjukkan kuasanya.
Gemuruh teriakan ole yang bersumber dari tribune fan Man City adalah bukti nyata dominasi Man City pada interval kedua pertandingan.
“Ooooooo……..leeeeeeee,” begitu fan Man City berseru ketika Kevin De Bruyne dkk membuat rantai operan di area rumput Etihad tanpa bisa diputus oleh personel Man United.
Pada satu titik di babak kedua, Man City sempat mencatat penguasaan bola sebesar 92 persen dalam rentang 15 menit!
Tak heran jika koor massal “ole” sempat cukup lama bergemuruh di Stadion Etihad.
Secara total, mengutip situs Premier League, rasio penguasaan bola laga Man City vs Man United adalah 69,3 persen berbanding 30,7 persen.
Legenda Man United, Roy Keane, lantas mengeluarkan kritik pedas kepada eks timnya. Ia menyebut Man United lempar handuk alias menyerah.
“Ada beberapa cara untuk kalah dalam laga sepak bola. Kita semua pernah kalah dalam pertandingan, namun cara United kalah hari ini, mereka berhenti berlari, mereka menyerah, pemain tidak berlari kembali, itulah yang tidak saya pahami,” kata Roy Keane di kanal televisi Sky Sports.
Pernyataan Keane diamini oleh Gary Neville, legenda Man United yang kini juga berprofesi sebagai pandit.
“Mereka melempar handuk. Mereka menyedihkan di 25 menit terakhir,” tutur Neville.
Pada babak kedua, Man United seperti kalah tanpa perlawanan. Di lain sisi, teriakan “ole” dari tribune fan mendorong Man City tampil dominan dan brilian.
Teriakan “ooooooo” nyaris selalu bisa disambung dengan seruan “leeeeee” karena aliran operan Man City sangat jarang bisa dirusak oleh personel Man United yang datang ke Etihad tanpa striker murni.
Selain teriakan “ole” selebrasi Poznan juga menjadi hal lain yang menggarami luka Man United di laga derbi.
The Poznan adalah selebrasi yang identik dengan fan Man City. Suporter The Citizens mengambil inspirasi dari fan klub asal Polandia, Lech Poznan.
Pendukung Man City mengkopi selebrasi tersebut usai menyambut kehadiran suporter Lech Poznan di Kota Manchester dalam laga Liga Europa 21 Oktober 2010.
Ketika melakukan selebrasi Poznan fan saling bergandengan tangan dan membelakangi lapangan pertandingan.
Belakangan, fan Man City menyimpan selebrasi Poznan untuk momen-momen spesial saja.
Nah, The Poznan akhirnya muncul lagi dalam laga derbi Man City vs Man United pada pekan ke-28 Liga Inggris 2021-2022.
Fakta yang menyesakkan bagi pendukung Man United adalah, selebrasi Poznan sudah terlihat di Family Stand, sebuah sektor di Stadion Etihad, 20 menit sebelum duel berakhir.
“Kami merasakan dari menit pertama babak kedua bahwa kami sudah menggenggam pertandingan di tangan,” kata pelatih Man City, Pep Guardiola.
https://bola.kompas.com/read/2022/03/07/17000008/ole-dan-poznan-man-city-garam-untuk-luka-man-united-di-laga-derbi