Invasi Rusia ke Ukraina juga berpengaruh terhadap dunia olahraga.
Salah satu hal besar yang terjadi akibat invasi Rusia adalah mundurnya Roman Abramovich dari Chelsea
Taipan asal Rusia itu menyerahkan kontrol Chelsea kepada yayasan amal klub.
Media-media Inggris menyebut bahwa ini adalah upaya Abramovich untuk melindungi The Blues karena dirinya memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
FIFA dan UEFA juga mengambil tindakan dengan melarang timnas Rusia dan klub-klub Negeri Beruang Merah itu untuk tampil di kompetisi internasional hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Spartak Moscow yang merupakan satu-satunya wakil Rusia di pentas Eropa didepak dari 16 besar Liga Europa.
Sementara, timnas Rusia yang harus melewati babak playoff batal tampil di Piala Dunia 2022.
Di cabor bulu tangkis, BWF memutuskan untuk membatalkan seluruh turnamen di Rusia hingga informasi lebih lanjut.
Dunia balap pun turut terdampak dengan batalnya F1 GP Rusia pada September 2022.
Selain itu, ada juga fenomena para petinju Ukraina yang memutuskan ikut berperang.
Deretan Petinju Ukraina Angkat Senjata
Beberapa petinju beken Ukraina memilih jalan angkat senjata untuk membela kedaulatan negaranya.
Salah satunya adalah Oleksandr Usyk yang merupakan juara dunia tinju kelas berat pemegang empat sabuk versi WBA, WBO, IBF, dan IBO.
Begitu mendengar kabar Ukraina diserang oleh Rusia, Usyk yang sebelumnya berada di kawasan Britania Raya memutuskan pulang ke negaranya.
Tak cuma sekadar pulang, Usyk memutuskan bergabung dengan pasukan unit pertahanan teritorial Ukraina.
"Saya ingin berbicara kepada publik Rusia. Jika Anda menganggap kami saudara, jangan berperang dengan kami," kata Usyk.
"Saya juga menyampaikan pesan itu kepada Presiden Vladimir Putin. Anda bisa menghentikan perang ini segera. Tolong duduk dan bernegosiasi dengan kami tanpa klaim," ujar Usyk.
"Anak-anak, istri, nenek kami sekarang bersembunyi di ruang bawah tanah. Padahal, kami berada di negara sendiri," ucap Usyk.
"Tidak ada hal lain yang bisa kami lakukan selain mempertahankan negara kami. Hentikan perang ini! Hentikan!" tuturnya menambahkan.
Selain Usyk, petinju lain Ukraina yang memutuskan turun langsung ke medan pertempuran adalah Vasyl Lomachenko.
Mantan juara kelas berat dari Ukraina yaitu Klitschko bersaudara, Wladimir dan Vitali, pun turut angkat senjata.
Eks Pelatih Sheriff Ikut Berperang
Yuriy Vernydub yang merupakan mantan pelatih Sheriff Tiraspol juga rela angkat senjata demi membela negaranya.
Keputusan itulah yang menjadi alasan Vernydub meninggalkan Sheriff Tiraspol.
Dia kini bergabung dengan tentara Ukraina untuk berperang melawan Rusia.
Hal itu diketahui dari sebuah foto yang beredar di media sosial. Vernydub terlihat berpose bersama dua tentara yang menjadi koleganya.
Dia membawa klub asal Moldova itu mengalahkan Real Madrid dalam laga penyisihan grup di Santiago Bernabeu pada 28 September 2021.
Sayangnya, Sheriff gagal ke fase gugur dan disingkirkan SC Braga di playoff 16 besar Liga Europa.
Shevchenko Turun ke Jalan
Jalan berbeda ditempuh oleh pesepak bola legendaris Ukraina, Andriy Shevchenko.
Shevchenko memilih menyuarakan protesnya kepada pendudukan Rusia dengan cara turun ke jalanan.
Eks penyerang AC Milan dan Chelsea tersebut bergabung ke dalam kerumunan demonstran di Trafalgar Square, London, Inggris, Senin (28/2/2022).
Shevchenko mengabadikan aksinya itu melalui sebuah foto yang ia unggah di Instagram. "Hentikan perang di Ukraina," tulis Shevchenko memberikan keterangan pada fotonya.
"Saya memohon Anda untuk mendukung negara kami dan meminta pemerintah Rusia untuk menghentikan agresi dan pelanggaran hukum internasional yang mereka lakukan," kata Shevchenko.
“Kami hanya ingin perdamaian. Perang bukan jawaban," ungkap mantan pelatih timnas Ukraina itu.
Petenis Ukraina Turut Berkorban
Petenis asal Ukraina, Elina Svitolina, turut berkorban setelah melihat keluarga dan rekannya ikut berjuang melawan Rusia.
Elina Svitolina mengatakan bahwa dirinya akan menyumbangkan uang hadiah yang diraih dengan susah payah dari turnamen WTA kepada militer Ukraina.
Selain itu, Elina Svitolina juga akan membantu upaya kemanusiaan menyusul invasi Rusia yang dimulai sejak pekan lalu.
Reuters menulis, Elina Svitolina tengah berkompetisi pada Abierto GNP Seguros 2022 yang digelar di Monterrey, Meksiko, 28 Februari hingga 6 Maret.
Setelah itu, Elina akan tampil pada dua turnamen di Amerika Serikat, yakni BNP Paribas Open di Indian Wells (9-20 Maret) dan Miami Open (22 Maret-3 April).
"Saya memutuskan, uang hadiah dari turnamen di sini, Meksiko, dan Amerika Serikat akan saya berikan kepada Angkatan Darat Ukraina dan untuk kebutuhan kemanusiaan," ucap Elina.
"Dengan demikian, saya dapat membantu negara saya, dan saya pikir ini adalah langkah yang tepat. Saya ingin melakukan sesuatu dan membantu negara saya," tuturnya menjelaskan.
Keluh Kesah Kubu Rusia
Sementara itu, olahragawan Rusia bicara soal ketidakadilan menyusul rentetan skorsing yang diterima Negeri Beruang Merah.
Salah satunya adalah eks pebalap F1 asal Rusia, Daniil Kvyat, yang ingin olahraga sepenuhnya pisah dari urusan politik.
"Saya sangat berharap solusi damai untuk situasi ini di Ukraina, dan kita semua bisa hidup damai," kata Kvyat.
"Siapa lagi kalau bukan kami para olahragawan yang akan membantu merekatkan negara-negara di masa mendatang?" tandas Kvyat.
Adapun Spartak Moscow juga menginginkan olahraga dipisahkan dari politik.
"Kami sangat kecewa dengan keputusan UEFA dan FIFA. Sebab, upaya yang Spartak Moscow lakukan di Liga Europa dibatalkan karena alasan yang jauh di luar kewenangan olahraga," bunyi pernyataan resmi Spartak Moscow.
"Spartak Moscow memiliki jutaan penggemar, tidak hanya di Rusia melainkan di berbagai belahan dunia lainya."
"Kami percaya bahwa olahraga, bahkan di masa sulit, harus bertujuan untuk menyatukan dan bukan memecah belah."
"Kami sekarang dipaksa untuk mematuhi keputusan UEFA dan FIFA yang tidak kami setujui," lanjut pernyataan resmi Spartak Moscow.
https://bola.kompas.com/read/2022/03/02/06000008/fenomena-invasi-rusia--petinju-ukraina-angkat-senjata-aksi-shevchenko-keluh