Erzurumspor menjamu Ankaragucu di Stadion Erzurum Kazim Karabekir pada Minggu (27/2/2022).
Menjelang pertandingan, para pemain Erzurumspor mengenakan kaus "No to War" sebagai respons invasi Rusia ke Ukraina.
Namun, Aykut Demir yang merupakan kapten Erzurumspor ini tak ikut mengenakan kaus tersebut.
Aykut Demir punya alasan tersendiri atas sikapnya ini. Dia mengindikasikan bahwa dunia tampak tak adil karena kurang perhatian terhadap konflik Timur Tengah.
"Ribuan orang meninggal setiap hari di Timur Tengah," kata Demir dikutip dari Mirror.
"Mereka mengabaikan penganiayaan di sana (Timur Tengah), tapi melakukan hal-hal seperti ini jika konflik terjadi ke Eropa," tuturnya.
"Saya tidak ingin memakai T-shirt itu karena perlakuan yang sama tidak dilakukan di negara-negara lain," ucapnya.
Meski demikian, bek berusia 33 itu turut sedih atas penderitaan yang tengah dialami oleh Ukraina.
"Namun, saya juga merasa sedih karena melihat perang masih terjadi. Saya berbagi rasa sakit dengan orang-orang yang tidak bersalah," ujarnya.
Sebelum memberikan penjelasannya, Demir sendiri dikritik karena tidak memprotes invasi Rusia ke Ukraina.
Adapun konflik di Timur Tengah masih berlangsung sampai sekarang, termasuk perang saudara di Yaman.
PBB melaporkan bahwa korban tewas diperkirakan mencapai 377.000 jiwa pada akhir 2021.
Perang Suriah juga masih berlangsung. BBC melaporkan 387.118 orang telah meninggal pada Maret 2021, dengan 205.300 orang hilang dan diduga tewas.
Sementara itu, sejumlah klub sepak bola, pemain, dan suporter bersatu melawan konflik Rusia-Ukraina.
FIFA dan UEFA bahkan telah melarang klub Rusia dan tim nasional Negeri Beruang Merah itu untuk berkompetisi di turnamen internasional hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Alhasil, Spartak Moskow resmi ditendang dari 16 besar Liga Europa 2021-2022.
Lalu, Rusia yang masih harus melalui babak playoff harus menutup harapan tampil di Piala Dunia 2022.
https://bola.kompas.com/read/2022/03/01/21000048/rusia-invasi-ukraina-kapten-klub-turki-ini-tolak-pakai-kaus-no-to-war